Jatim Aktual, Bondowoso – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso. Lima dosennya berhasil lolos seleksi ketat sebagai presenter dalam ajang 7th Annual Conference for Muslim Scholars (ANCOMS) 2025, sebuah forum akademik bergengsi yang digelar oleh Kopertais Wilayah IV Jawa Timur.
Konferensi ilmiah tahunan ini akan dilaksanakan pada 23–24 Oktober 2025 di Amphiteater Lt. 3 Tower Ismail Yakub, UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan sesi paralel bertempat di Hotel Santika Premiere Gubeng.
Tema besar ANCOMS tahun ini, “From Local Wisdom to Global Harmony: Nurturing Love and Tolerance in Islamic Scholarship”, menjadi payung diskusi bagi para cendekiawan Muslim dari berbagai negara, termasuk Pakistan dan Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kelima dosen IAI At-Taqwa Bondowoso yang lolos sebagai presenter adalah:
- Dr. Suheri, M.Pd.I – dengan riset berjudul “Coffee Tradition: From Living Room to Global Café as a Diplomatic Bridge for Realizing Tolerance and Global Harmony.”
- Abdul Wasik – dengan karya “Dari Indonesia untuk Dunia Muslim: Model Tata Kelola Zakat Produktif Holistik sebagai Alternatif Global.”
- Yeni Tri Nur Rahmawati – dengan judul “Membangun Keluarga Sakinah dalam Tradisi Mamacah pada Rokat Pandhabah Manten.”
- Dini Siamika Tito Prayogi – dengan topik “Ritual Nyonteng Kolbuk sebagai Representasi Harmoni Kultural: Semiotika Kearifan Lokal Menuju Harmoni Global.”
- Abdul Haq AS – melalui karya “Jejak Ilmu di Balik Langgar Seppo: Menyingkap Warisan Pendidikan.”
Menurut data resmi yang diterbitkan oleh Kopertais Wilayah IV Jawa Timur melalui surat nomor B-2715/Un.07/01/KPT/PP.00.9/10/2025, sebanyak lebih dari 150 karya ilmiah dari berbagai perguruan tinggi Islam di Jawa Timur mengikuti proses seleksi. Namun, hanya sebagian kecil yang berhasil menembus tahap final sebagai presenter.
Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Dr. Suheri, M.Pd.I, yang juga menjadi salah satu presenter, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. “Kami bangga karena karya akademik dosen-dosen At-Taqwa diakui di level nasional dan internasional. Ini bukti bahwa Bondowoso juga mampu berkontribusi bagi diskursus global tentang Islam, cinta, dan toleransi,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
ANCOMS sendiri dikenal sebagai wadah strategis bagi para akademisi Muslim untuk mendiseminasikan penelitian terkini seputar pendidikan, hukum, ekonomi, komunikasi, sosial budaya, dan pemikiran Islam. Tahun ini, forum tersebut menekankan pentingnya pelestarian kearifan lokal dalam membangun harmoni global dan moderasi beragama.
Selain menghadirkan para peneliti dari kampus-kampus besar seperti UIN Sunan Ampel, Universitas Islam Lamongan, hingga Universitas Negeri Malang, ANCOMS 2025 juga menjadi ajang kolaborasi antarnegara dalam pengembangan wacana Islam moderat yang adaptif terhadap tantangan global.
Capaian lima dosen IAI At-Taqwa ini sekaligus menegaskan posisi kampus tersebut sebagai pusat riset keislaman yang aktif dan progresif di wilayah tapal kuda Jawa Timur. “Kami berharap capaian ini menginspirasi mahasiswa dan dosen lain untuk terus menulis, meneliti, dan menebar gagasan Islam yang damai,” tambah Suheri.
Peserta yang dinyatakan lolos diwajibkan mengirimkan full paper dan presentasi PowerPoint (PPT) melalui laman resmi ANCOMS paling lambat 20 Oktober 2025, serta melakukan konfirmasi kehadiran sebelum tanggal tersebut.
Sementara itu, pihak panitia ANCOMS menegaskan bahwa seluruh peserta wajib membawa surat tugas dari instansi masing-masing sebagai bentuk keabsahan keikutsertaan. Informasi lengkap mengenai agenda kegiatan, jadwal sesi paralel, serta template naskah dapat diakses melalui situs resmi: https://s.id/HasilSeleksiAncoms7th.
Ajang ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang akademik, tetapi juga panggung diplomasi intelektual umat Islam untuk memperkuat jejaring ilmiah dan meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Dengan capaian ini, IAI At-Taqwa Bondowoso meneguhkan diri sebagai kampus religius-intelektual yang berperan aktif membumikan moderasi beragama melalui riset dan publikasi ilmiah.