Jatim Aktual, Bondowoso — Sinergitas antara TNI dan seluruh komponen bangsa kembali tergambar nyata dalam peringatan HUT ke-80 TNI yang diselenggarakan oleh Yonif 514/SY di Alun-Alun Raden Bagus Asra, Minggu (05/10/2025).
Upacara berlangsung khidmat dan penuh makna, dipimpin langsung oleh Wadanyonif 514/SY Mayor Inf Hakim Alif Fianto, S.T.Han., S.H., M.H. yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam kesempatan tersebut, beliau membacakan amanat Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang menegaskan tema besar peringatan kali ini: “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.”
Acara turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bondowoso H. As’ad Yahya Syafi’i, S.E., serta jajaran Forkopimda Kabupaten Bondowoso, instansi pemerintah, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Antusiasme peserta menunjukkan kuatnya semangat kebersamaan antara TNI dan rakyat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang menarik, dalam momentum bersejarah ini, tiga perguruan silat besar di Bondowoso — IKSPI Kera Sakti, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) — turut menjadi bagian dari kemeriahan acara.
Kehadiran mereka bukan sekadar simbol, tetapi juga bukti nyata bahwa nilai-nilai persaudaraan, disiplin, dan bela negara yang ditanamkan dalam dunia persilatan selaras dengan semangat juang TNI.
Usai upacara, prajurit Yonif 514/SY mempersembahkan berbagai atraksi kebanggaan, termasuk demonstrasi pencak silat militer, double stick, karate, dan drumband Raksaka Bahana Sabaddha Yudha yang memukau hadirin.
Dalam sesi atraksi bela diri, para pendekar dari IKSPI Kera Sakti, PSHT, dan PSHW tampil gagah memperlihatkan teknik dan kekompakan tinggi. Gerakan mereka memadukan seni, kekuatan, dan filosofi ketangguhan yang menjadi ciri khas budaya bela diri Indonesia.
Salah satu penampil, Praka Ismail Ramadhani, prajurit Yonif 514 Raider sekaligus anggota IKSPI Kera Sakti, turut menunjukkan aksinya di hadapan masyarakat. Ia menampilkan jurus kombinasi tangan kosong dan senjata rotan yang memukau para tamu undangan.
Dalam keterangannya, Praka Ismail mengatakan bahwa penampilannya bukan sekadar unjuk kebolehan, melainkan bentuk rasa cinta terhadap tanah air dan wujud pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bela diri bukan hanya soal pertarungan fisik, tapi juga tentang disiplin, kekeluargaan dan semangat juang. Nilai-nilai itulah yang menyatukan kami dengan TNI,” ujar Ismail dengan nada tegas.
Ia menambahkan, keterlibatan perguruan silat seperti IKSPI, PSHT, dan PSHW dalam peringatan HUT TNI menjadi bukti bahwa para pendekar turut berperan dalam menjaga ketahanan moral bangsa.
“Anggota kami dari para pendekar siap bersinergi dengan TNI untuk menjaga persatuan dan keamanan di Bondowoso. Karena sejatinya, silat adalah seni bela negara,” lanjutnya.
Wadanyonif 514/SY, Mayor Inf Hakim Alif Fianto, juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, termasuk organisasi bela diri yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Persaudaraan dan semangat gotong royong adalah kekuatan bangsa ini. Kami bangga karena para pendekar silat di Bondowoso turut menjaga nilai-nilai kebersamaan dan bela negara,” katanya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting memperkuat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa kolaborasi lintas elemen menjadi pondasi pertahanan yang tangguh.
Para anggota IKSPI Kera Sakti, PSHT, dan PSHW tampak membaur bersama para prajurit dan peserta lainnya dalam suasana penuh kebersamaan, menunjukkan bahwa perbedaan organisasi bukanlah sekat, melainkan kekuatan bangsa.
Bagi mereka, menjadi pendekar bukan hanya soal kemampuan fisik, tetapi juga tentang menjaga kehormatan, kedisiplinan, dan cinta tanah air — nilai-nilai yang juga dipegang teguh oleh TNI.
Sejumlah masyarakat yang hadir mengaku bangga melihat sinergitas tersebut. Mereka menilai bahwa langkah TNI melibatkan berbagai elemen masyarakat merupakan teladan dalam mempererat persatuan bangsa.
Selain menampilkan atraksi bela diri, acara juga diwarnai parade kendaraan taktis milik Yonif 514/SY serta pembagian 250 tumpeng gratis kepada masyarakat sebagai simbol kebersamaan TNI dan rakyat.
HUT ke-80 TNI di Bondowoso pun meninggalkan kesan mendalam: bahwa kekuatan bangsa tidak hanya terletak pada senjata dan strategi, tetapi juga pada persaudaraan, disiplin, dan semangat bela negara yang menyatu dalam satu jiwa Indonesia.
Dengan semangat yang sama, gema pesan TNI dan para pendekar bergema di Alun-Alun Bondowoso:
“Kuat, Kokoh, Pilih Tanding, dan Sentosa — Demi Indonesia Maju.”