Jatim Aktual, Bondowoso. Minggu, 09 Februari 2025, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah telah melaksanakan kegiatan FOLLOW UP KE-6 pasca kegiatan MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah Masa Khidmah 2024-2025. Yang diikuti oleh kurang lebih 30 orang anggota dan pengurus Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah.
Follow Up merupakan kegiatan wajib pasca mapaba yang harus diikuti oleh anggota baru PMII Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah guna memperdalam materi yang dipelajari pada mapaba, kegiatan yang diadakan oleh bidang kaderisasi dan keilmuan biro keilmuan dan SDM Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso.
Acara dimulai tepat pukul 11.00 WIB dengan pemateri “Muhammad Ali Faqih” Selaku Ketua Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso dan dipandu oleh Sahabat “M. Andrean Nurrohman” selaku anggota pengurus bidang 1 biro keilmuan Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah yang mengangkat tema “INTERNALISASI NILAI-NILAI ASWAJA AN-NAHDLIYAH DALAM DIRI KADER PMII”. Kegiatan tersebut berjalan dengan sangat lancar dan kondusif dihadiri oleh beberapa anggota dan pengurus yang mengawal jalannya acara agar bisa lancar sampai akhir, acara ini berlangsung sangat baik dengan metode diskusi yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Internalisasi nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah adalah proses penanaman dan pengamalan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) yang bersumber dari Nahdlatul Ulama (NU) ke dalam diri kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Proses ini bertujuan agar nilai-nilai Aswaja menjadi bagian integral dari karakter, pemikiran, dan tindakan kader PMII.
Nilai-Nilai Pokok Aswaja An-Nahdliyah
– Tawassuth (Moderat): Keseimbangan dalam beragama, tidak berlebihan dalam menjalankan ajaran agama, serta menghindari sikap ekstrem dan radikal.
– Tawazun (Seimbang): Keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam beribadah, bekerja, belajar, maupun berinteraksi sosial.
– I’tidal (Lurus): Bertindak adil, lurus, dan benar sesuai dengan ajaran agama dan hukum yang berlaku.
– Tasamuh (Toleransi): Menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan, serta hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain dan kelompok yang berbeda.
Tujuan Internalisasi Nilai-Nilai Aswaja An-Nahdliyah
– Membentuk Kader yang Berkarakter: Menanamkan nilai-nilai luhur Aswaja agar kader PMII memiliki karakter yang kuat, moderat, toleran, dan bertanggung jawab.
– Menjaga Tradisi dan Ajaran NU: Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai Aswaja sebagai warisan dan intelektual dari para ulama NU.
– Mengembangkan Pemikiran Kritis: Mendorong kader PMII untuk berpikir kritis dalam menghadapi berbagai persoalan keagamaan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.
– Mewujudkan Masyarakat yang Harmonis: Berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil, damai, toleran, dan menghargai perbedaan.
Cara Internalisasi Nilai-Nilai Aswaja An-Nahdliyah
– Pendidikan dan Pelatihan: Mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang membahas tentang Aswaja, sejarah NU, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
– Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari: Menerapkan nilai-nilai Aswaja dalam berinteraksi dengan sesama kader, masyarakat, serta dalam menjalankan kegiatan organisasi.
– Diskusi dan Kajian: Mengadakan forum diskusi dan kajian yang membahas tentang isu-isu aktual dari perspektif Aswaja.
– Teladan dari Para Tokoh: Meneladani perilaku dan pemikiran dari para tokoh ulama NU dan tokoh-tokoh PMII yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Aswaja.
Manfaat Internalisasi Nilai-Nilai Aswaja An-Nahdliyah
– Kader yang Berkualitas: Menghasilkan kader-kader PMII yang memiliki kualitas intelektual, moral, dan spiritual yang tinggi.
– Organisasi yang Kuat: Memperkuat soliditas dan keberlangsungan organisasi PMII sebagai gerakan mahasiswa yang berlandaskan nilai-nilai Aswaja.
– Kontribusi Positif: Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan pembangunan.
Kesimpulan
Internalisasi nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah adalah proses penting dalam membentuk kader PMII yang berkualitas dan berkarakter. Dengan memahami, mengamalkan, dan mengembangkan nilai-nilai Aswaja, kader PMII dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat dan bangsa.
Peserta aktif terlibat dalam diskusi yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan cara berpikir mereka untuk lebih krisis, acara berlangsung lancar dan kondusif dengan antusiasme anggota. Acara selesai pada pukul 14.00 WIB.
Dengan adanya kegiatan FOLLOW UP ini, diharapkan para anggota baru Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah dapat lebih termotivasi dan ikut berkontribusi dalam mengembangkan organisasi ini dan dengan tujuan utama mencetak kader yang bukan hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepribadian muslim yang utuh.
Kerja sama merupakan kemampuan untuk bekerja sama menuju visi bersama dengan mengarahkan pencapaian individu ke arah tujuan organisasi. Hal ini menjadi bahan bakar yang memungkinkan orang biasa untuk mencapai hasil yang luar biasa.
Salam Pergerakan
Rayon Rabi’ah Al-Adawiyah
