Jatim Aktual, Bondowoso – Seusai melantik jajaran pengurus baru, Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Jember (UNEJ) Kampus Bondowoso langsung menggelar Seminar Kepemimpinan di Hotel SMKN 2 Bondowoso, Selasa (22/8/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu agenda perdana yang digelar setelah proses restrukturisasi kepengurusan organisasi mahasiswa tersebut.
Acara ini menghadirkan Dr. Daris Wibisono, S.S., M.Pd., Kepala SMKN 1 Klabang sekaligus pegiat sekolah gratis di Kabupaten Bondowoso, sebagai narasumber utama. Kehadirannya menjadi magnet tersendiri bagi peserta, terutama mahasiswa dan kader PMII yang menaruh harapan besar pada sosok dengan pengalaman panjang di dunia pendidikan.
Seminar dipandu oleh Rafi Sofyan, kader PMII Rayon FKIP UNEJ, yang memoderatori jalannya diskusi dengan penuh semangat. Sejak awal, suasana akademis yang dikombinasikan dengan semangat organisasi terlihat kental, menandai keseriusan kader dalam mengikuti rangkaian acara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pemaparannya, Dr. Daris menegaskan bahwa kepemimpinan sejati tidak bisa hanya dimaknai sebagai kedudukan atau jabatan formal. Menurutnya, kepemimpinan adalah pengabdian dan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat. “Pemimpin sejati adalah mereka yang hadir membawa solusi, bukan sekadar memerintah. Mahasiswa harus berani memimpin dengan gagasan dan aksi nyata, bukan hanya dengan simbol,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mendapat perhatian besar dari peserta. Banyak mahasiswa mencatat poin-poin penting yang disampaikan, terutama ketika Dr. Daris menekankan pentingnya keberanian untuk tampil di depan membawa ide segar yang berdampak langsung pada lingkungan sosial.
Ia menambahkan, mahasiswa memiliki peran vital sebagai motor perubahan sosial. Di tengah kompleksitas tantangan zaman, mahasiswa dituntut memiliki integritas, keberanian, dan kesadaran sosial yang tinggi. “Kalau kepemimpinan hanya berhenti di simbol, maka tidak ada yang benar-benar berubah. Yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang memberi arah, membangun, dan melayani,” tegasnya.
Antusiasme peserta tampak jelas. Puluhan kader PMII dan mahasiswa dari berbagai fakultas UNEJ menyimak setiap sesi dengan serius. Diskusi yang dibuka dalam sesi tanya jawab berlangsung hidup, membahas berbagai isu mulai strategi kepemimpinan di era digital, peran mahasiswa dalam pembangunan daerah, hingga upaya merespons dinamika pendidikan nasional.
Ketua PK PMII UNEJ Kampus Bondowoso, Ahmad Fadhoil, menilai seminar ini menjadi ruang belajar penting bagi para pengurus yang baru saja dilantik. Ia menyebut, menghadirkan narasumber yang punya rekam jejak nyata di bidang pendidikan merupakan langkah tepat dalam memberikan inspirasi. “Kami ingin agar setiap pengurus memahami bahwa kepemimpinan itu tentang kebermanfaatan. Kehadiran Dr. Daris menjadi motivasi nyata bagi kami,” kata Fadhoil.
Menurut Fadhoil, kepemimpinan mahasiswa tidak boleh sebatas rutinitas organisasi. Lebih jauh, kader harus mampu melahirkan gagasan baru dan berani mengambil peran nyata di masyarakat. Hal itu, katanya, menjadi tantangan tersendiri di tengah persaingan global dan derasnya arus informasi.
Bagi peserta, seminar ini bukan sekadar forum belajar, melainkan juga ruang konsolidasi semangat. Melalui kisah pengalaman dan pemikiran kritis yang dibagikan, banyak kader mengaku termotivasi untuk lebih serius mengasah kapasitas diri.
Seminar kepemimpinan ini akhirnya menjadi momentum lahirnya optimisme baru bagi PK PMII UNEJ Bondowoso. Para kader diharapkan mampu menumbuhkan semangat kepemimpinan yang progresif, berbasis integritas, dan berorientasi pada pengabdian sosial.
Acara ditutup dengan yel-yel khas kader PMII yang menggema di ruangan, menandai dimulainya babak baru perjalanan organisasi mahasiswa tersebut di Bondowoso. Energi kebersamaan yang tercipta menjadi simbol awal dari tekad kuat untuk menghadirkan perubahan positif melalui kepemimpinan yang