Jatim Aktual, Surabaya – Ketua Pengurus Wilayah Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PW GMPI) Jawa Timur, Holik Ferdiansyah mengecam keras tayangan program “Xpose Uncensored” di Trans7 yang menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Menurut Holik, tayangan tersebut merupakan pelanggaran etika media dan masuk kategori penistaan terhadap kiai dan Pondok Pesantren.
“Tayangan ini kami sebut sebagai penistaan terhadap kiai dan Pondok Pesantren Lirboyo dan Ponpes yang lain di Indonesia,” kata Holik kepada media.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Holik menyebut Pesantren memiliki peran strategis dalam perjalanan bangsa. Dan ini bisa dibuktikan dengan peran kiai dan santri yang ikut berjuang dalam Kemerdekaan.
“Pesantren ini merupakan ruang ilmu, moral, dan spiritual yang menjaga keutuhan bangsa bahkan sebelum Orde Baru hingga sekarang,” jelas dia.
“Untuk itu kami PW GMPI Jatim mendorong ada proses hukum. Agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Hal ini juga menjadi pelajaran untuk seluruh media agar bertindak lebih hati-hati dan profesional,” pungkasnya.
Diketahui, melalui program Xpose Uncensored, Trans7 menayangkan video yang menampilkan para santri dan jamaah sedang menyalami kiai yang sedang duduk. Ada pula potongan video yang memperlihatkan seorang kiai yang sedang turun dari mobil.
Narasi suara dari video itu menyebutkan bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai. Menurut narator, kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberikan amplop kepada santri. Cuplikan tayangan program itu mendapatkan reaksi keras dari beragam pihak. Para netizen lantas menyerukan boikot kepada Trans7.