Jatim Aktual, Bondowoso – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Bondowoso mendesak Kapolres Bondowoso untuk segera mengambil langkah tegas menyikapi maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Bondowoso. Desakan ini disampaikan menyusul meningkatnya kekhawatiran masyarakat, khususnya para pelajar dan anggota IPNU-IPPNU, yang telah menjadi korban aksi kejahatan tersebut.
Ketua PC IPNU Bondowoso, Miftahur Rahman, menegaskan pihaknya meminta Kapolres Bondowoso untuk segera menyikapi maraknya kejadian curanmor yang meresahkan warga. Selain itu, IPNU-IPPNU juga mendesak Polres Bondowoso melakukan investigasi serius dan menyeluruh agar pelaku dapat segera ditangkap dan kejadian serupa tidak terus berulang.
“Kami menuntut Kapolres Bondowoso untuk bergerak cepat dan melakukan langkah nyata dalam menekan angka curanmor di Bondowoso. Keamanan masyarakat harus menjadi prioritas, dan kasus ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut,”
tegas Miftahur Rahman, Ketua PC IPNU Bondowoso.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Desakan ini bukan tanpa alasan. Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, dua anggota IPNU-IPPNU Bondowoso menjadi korban curanmor di lokasi yang sama, yakni di halaman kantor PCNU Bondowoso, Kelurahan Blindungan.
Kejadian pertama terjadi pada Rabu, 10 Juli 2025, ketika sebuah motor Honda CRF 150 warna merah-putih dengan nomor polisi P 6746 AY hilang saat terparkir di halaman kantor PCNU. Meski telah dilaporkan kepada pihak berwajib, hingga kini pelaku belum berhasil terungkap.
Ironisnya, kejadian serupa kembali menimpa anggota IPNU-IPPNU pada Minggu, 21 September 2025. Kali ini, kendaraan yang hilang adalah Honda Scoopy warna krem-cokelat dengan nomor polisi P 3763 BQ, yang juga raib di lokasi yang sama.
Tak hanya itu, aksi curanmor juga menimpa masyarakat umum. Pada Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 04.49 WIB, sebuah pencurian sepeda motor terjadi di sebuah perusahaan jasa ekspedisi dan logistik di Desa Tapen, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. Kejadian ini semakin menegaskan bahwa para pelaku sudah berani beraksi di tempat-tempat yang dianggap aman.
“Jika maling saja sudah berani masuk ke area kantor lembaga di ruang terbuka, itu pun pada siang hari, apalagi di tempat-tempat lain dan di malam hari. Ini jelas sangat meresahkan dan menunjukkan bahwa keamanan kita sedang dalam kondisi rawan,”
tambah Miftah.
PC IPNU-IPPNU Bondowoso berharap Kapolres Bondowoso segera menurunkan tim khusus untuk mengungkap kasus curanmor yang semakin meresahkan masyarakat. Selain itu, mereka juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat keamanan kendaraan, baik di area publik maupun di lingkungan perkantoran.