Jatim Aktual, Bondowoso – Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso kembali menghadirkan agenda akademik bergengsi. Melalui Kuliah Dosen Tamu bertema “From Vision to Action: Merancang Sekolah Berbasis Digital yang Berjiwa Islam”, kampus ini mengundang salah satu pakar pendidikan nasional, Dr. Juharyanto, M.M., M.Pd.
Acara yang berlangsung di Aula Utama IAI At-Taqwa Bondowoso itu dipenuhi lebih dari 200 mahasiswa semester I dan III. Tak hanya mahasiswa, jajaran rektorat, dekan, kaprodi, hingga seluruh dosen turut hadir, memperlihatkan dukungan penuh pada upaya penguatan kualitas akademik mahasiswa MPI.
Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Ust. Dr. Suheri, M.Pd.I, membuka kuliah tamu dengan apresiasi mendalam. Ia menyebut, hadirnya Dr. Juharyanto menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa. “Mahasiswa dapat belajar langsung dari seorang ahli, leader, inspirator, dan kreator yang sudah banyak berkiprah di dunia pendidikan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada, Kaprodi MPI, Ust. Dr. Abdul Wasik, M.HI, menegaskan pentingnya mahasiswa menyiapkan diri menghadapi era digitalisasi. Menurutnya, generasi modern wajib memiliki empat kompetensi utama: berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi efektif, dan kolaborasi produktif. “Bekal inilah yang akan mengantarkan mahasiswa MPI menjadi manajer pendidikan unggul di masa depan,” katanya.
Dalam sesi utama, Dr. Juharyanto menguraikan strategi pengembangan pendidikan modern yang tidak hanya adaptif terhadap digitalisasi, tetapi juga berakar pada nilai-nilai Islam. Ia menekankan, generasi yang mampu bertahan di tahun 2035 adalah mereka yang menguasai critical thinking, mampu memecahkan masalah, serta lihai berkomunikasi dan berkolaborasi.
Lebih lanjut, Juharyanto menekankan pentingnya merancang sekolah berbasis digital yang tetap menjaga ruh Islam. “Sekolah berbasis digital tidak boleh terjebak pada euforia teknologi, melainkan harus berdiri kokoh di atas Standar Nasional Pendidikan (SNP),” ujarnya. Hal itu, menurutnya, menjadi fondasi agar digitalisasi tidak melunturkan mutu pendidikan.
Selain itu, ia memaparkan pentingnya investasi menyeluruh dalam pendidikan. Aspek peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, sarana prasarana, pembiayaan, hingga dukungan orang tua dan masyarakat, menurutnya, harus dipandang sebagai satu kesatuan. “Jika semua komponen diperkuat, sekolah berbasis digital bisa berjalan efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Faktor kinerja sekolah, lanjutnya, juga tak kalah vital. Penyelenggaraan pembelajaran berkualitas, manajemen yang efisien, layanan bimbingan konseling responsif, serta budaya Islami yang adaptif dengan perkembangan digital, menjadi kunci lahirnya lulusan unggul.
“Output yang kita harapkan adalah lulusan dengan tiga kualitas: unggul secara akademik, berkarakter Islami, dan kompeten secara digital. Inilah kombinasi yang akan melahirkan generasi tangguh menghadapi tantangan global,” papar Juharyanto.
Antusiasme mahasiswa tampak sepanjang acara. Seorang mahasiswi semester III menuturkan, kuliah tamu ini membuka perspektif baru. “Saya jadi lebih paham pentingnya menyeimbangkan teknologi digital dengan nilai-nilai Islam. Hal ini membuat saya semakin semangat menyiapkan diri untuk dunia kerja,” katanya.
Muhammad Malik, mahasiswa semester I, juga menyampaikan kesan mendalam. “Kami sangat beruntung bisa belajar langsung dari tokoh besar seperti Dr. Juharyanto. Materi yang beliau sampaikan membuat kami lebih optimis dan percaya diri dalam mengembangkan potensi,” ungkapnya.
Dengan antusiasme mahasiswa dan dukungan penuh pimpinan, kuliah dosen tamu ini semakin mengukuhkan komitmen Prodi MPI IAI At-Taqwa Bondowoso. Kampus ini menegaskan diri sebagai institusi yang serius mencetak lulusan berdaya saing global, berwawasan digital, sekaligus tetap berjiwa Islami.