Jatim Aktual, Bondowoso — Dukungan terhadap wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2 Ir. Soeharto dan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terus bermunculan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Mustakim, Ketua DPD Kawal Gibran Bersama Kabupaten Bondowoso, yang menilai keduanya layak mendapatkan penghargaan tersebut.
Menurut Mustakim, Soeharto memiliki jasa besar dalam membangun pondasi ekonomi dan stabilitas nasional selama 32 tahun masa kepemimpinannya. Meski banyak kontroversi, ia menilai keberhasilan Soeharto tetap menjadi bagian penting dari sejarah bangsa.
“Pak Harto layak disebut pahlawan karena berhasil memimpin Indonesia dalam waktu panjang dengan berbagai prestasi besar. Salah satunya dalam menjaga ketahanan pangan dan membawa Indonesia mampu bersaing di kancah internasional,” ujarnya, Jumat (8/11/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, pembangunan yang dilakukan di era Soeharto mencakup berbagai sektor strategis seperti pendidikan, pertanian, dan infrastruktur yang manfaatnya masih bisa dirasakan hingga kini.
“Terlepas dari pro dan kontra yang melekat, saya menilai beliau tetap putra terbaik bangsa yang telah memberikan dedikasi besar bagi kemajuan Indonesia,” tegas Mustakim.
Selain Soeharto, Mustakim juga menyampaikan dukungan kuat agar Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur turut ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Menurutnya, Gus Dur adalah simbol perjuangan moral dan kemanusiaan dalam sejarah Indonesia modern.
“Sejak masa Orde Lama, Gus Dur telah menunjukkan kiprahnya melalui Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Indonesia. Kepemimpinannya yang visioner dan inklusif mampu menjaga keseimbangan antara ormas, umat, dan negara,” jelasnya.
Ia juga menilai bahwa kepemimpinan Gus Dur di era reformasi membuka babak baru bagi demokrasi Indonesia. Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang menegakkan nilai toleransi, kebebasan berpikir, dan keadilan sosial.
“Gus Dur tidak hanya pemimpin politik, tetapi juga tokoh kemanusiaan. Keputusannya sering melampaui zamannya, dan beliau berani mengambil risiko demi membela kebenaran,” lanjut Mustakim.
Ketua DPD Kawal Gibran Bersama Bondowoso ini menegaskan, baik Soeharto maupun Gus Dur memiliki kontribusi besar dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui jalur dan pendekatan yang berbeda.
“Keduanya berjuang dengan cara masing-masing, namun sama-sama memiliki niat tulus untuk membangun negeri. Itulah yang membuat mereka layak dikenang dan dihormati sebagai pahlawan,” ujarnya.
Mustakim berharap pemerintah melalui Kementerian Sosial dan Dewan Gelar, Tanda Jasa, serta Tanda Kehormatan Nasional dapat mempertimbangkan usulan ini secara objektif. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pendahulunya,” tutupnya.











