Beri Kuliah Program Doktor Ilmu Hukum, Bamsoet Dorong Pemerintah Jaga Keseimbangan Antara Efisiensi dan Demokrasi

Avatar

Minggu, 2 November 2025 - 13:16

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatimaktual.com, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur, Universitas Jayabaya dan Universitas Pertahanan (Unhan), Bambang Soesatyo, menegaskan arah politik hukum pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah ‘on the track’, karena terus berusaha untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi pemerintahan, pemberantasan korupsi dan penguatan demokrasi substantif. Langkah berani yang diambil Presiden Prabowo, seperti restrukturisasi BUMN, pemangkasan belanja negara hingga Rp 306,7 triliun, menindak keras perilaku koruptif, pengusaha nakal yang serakah, penegakan hukum tanpa pandang bulu serta program pengampunan ribuan narapidana, bisa menjadi terobosan bila dijalankan dengan akuntabilitas dan transparansi pelaksana di lapangan. Namun jika tidak, semua itu berpotensi menjadikan hukum sebagai sekadar alat legitimasi penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

“Keberanian Presiden Prabowo mengambil keputusan besar tersebut perlu diapresiasi. Karena telah membawa perubahan besar dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Kita juga harus punya tekad yang sama dengan Presiden Prabowo, agar hukum tidak boleh diterapkan secara tebang pilih. Aparat penegak hukum, baik jaksa, polisi, maupun hakim, diminta untuk menggunakan nurani dan menjauhi praktik yang merugikan masyarakat kecil. Jangan sampai hukum hanya menjadi instrumen legalitas dari keputusan politik tanpa akuntabilitas,” ujar Bamsoet saat mengajar mata kuliah “Politik Hukum dan Kebijakan Publik”, Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur di Kampus Universitas Borobudur Jakarta, Sabtu (1/11/25).

BACA JUGA :  Aliansi Kader dan Anngota PMII Rayon Sakera Adakan Kajian di Tengah Huru-Hara Konflik

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, kebijakan pemangkasan belanja yang diumumkan Kementerian Keuangan pada Januari lalu disebut sebagai langkah efisiensi besar-besaran. Pemerintah mengurangi anggaran operasional kementerian/lembaga hingga mencapai sekitar delapan persen dari total belanja nasional tahun 2025, dengan harapan memperkuat program bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur. Untuk itu, bagian pentingnya dari langkah efisiensi itu adalah memastikan agar perbaikan layanan publik terus berjalan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

BACA JUGA :  Terima Pengurus Black Hawk Batavia MC, Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Jadi Perekat Sosial dan Penggerak Ekonomi Rakyat

Langkah lain yang menandai perubahan arah politik hukum adalah transformasi besar-besaran di tubuh BUMN. Pemerintah membentuk Badan Pengatur BUMN menggantikan peran Kementerian BUMN. Badan baru ini diberi mandat untuk mempercepat restrukturisasi dan memperluas akses investasi.

“Perubahan besar seperti ini harus diimbangi penguatan lembaga pengawas. Kalau pemerintah ingin BUMN jadi lokomotif pembangunan, pastikan tata kelolanya bisa diawasi. Jangan sampai efisiensi dijadikan alasan untuk menutup ruang transparansi. Negara ini sudah terlalu sering kehilangan uang rakyat karena pengawasan yang lemah,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, dalam konteks penegakan hukum dan tata kelola demokrasi, konsistensi terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sangatlah penting. Beberapa putusan MK, seperti mengenai pemisahan waktu pelaksanaan pemilu nasional dan daerah, belum mendapat tindak lanjut legislasi yang memadai dari pihak-pihak terkait. Hal tersebut jika terus dibiarkan akan menimbulkan ketidakpastian hukum dan mengganggu stabilitas demokrasi.

BACA JUGA :  Diduga Berpihak ke Petahana, Penyelenggara di Jember Dilaporkan

“Ketika putusan MK tidak dijalankan secara konsisten, itu artinya supremasi hukum dipinggirkan oleh kompromi politik. Sikap pemerintah dan DPR terhadap putusan MK akan menjadi barometer sejauh mana supremasi hukum benar-benar dihormati,” jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD ini mengingatkan, politik hukum seharusnya menjadi sarana menguatkan kontrol publik, bukan mempersempitnya. Dalam sistem demokrasi yang sehat, setiap perubahan hukum besar, terutama yang berdampak pada ekonomi nasional dan tata kelola negara, harus melewati partisipasi masyarakat dan uji publik yang terbuka.

“Demokrasi substantif bukan diukur dari banyaknya undang-undang yang dibuat. Tetapi, dari seberapa besar rakyat punya akses untuk memengaruhi kebijakan. Kalau rakyat tidak tahu untuk apa kebijakan dibuat, maka legitimasi politiknya akan rapuh,” pungkas Bamsoet. (*)

Follow WhatsApp Channel jatimaktual.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Ada Skandal Kuota Haji 2024, FUKI Minta KPK Usut Peran Ketua Komisi VIII DPR-RI
Presidium PNI Dukung Program Prioritas Asta Cita Prabowo Gibran Bidang Kesehatan dan Program MBG
Aliansi Masyarakat Pendukung Presiden Prabowo Sampaikan Pernyataan Sikap di Monas
Ady Kriesna Kembali Pimpin Golkar Bondowoso, Ali Mufthi: Legasinya adalah Anak Muda!
Pemkab Bondowoso Siapkan Strategi Efisiensi, Jawab Kritik DPRD soal P-APBD 2025
Fraksi PKB Bondowoso Soroti Kenaikan PAD Rp23,9 Miliar, Dukung Program Rantas dan Perluasan BPJS
Di Tengah Era Digital, Gus Rivqy Ajak Masyarakat Jember Amalkan Empat Pilar MPR RI
Analisis Kondisi Objektif Kekuatan Politik Jokowi dan Wapres Gibran Rakabuming Raka Pasca Pilpres 2024

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 13:16

Beri Kuliah Program Doktor Ilmu Hukum, Bamsoet Dorong Pemerintah Jaga Keseimbangan Antara Efisiensi dan Demokrasi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:57

Diduga Ada Skandal Kuota Haji 2024, FUKI Minta KPK Usut Peran Ketua Komisi VIII DPR-RI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:23

Presidium PNI Dukung Program Prioritas Asta Cita Prabowo Gibran Bidang Kesehatan dan Program MBG

Minggu, 28 September 2025 - 16:44

Aliansi Masyarakat Pendukung Presiden Prabowo Sampaikan Pernyataan Sikap di Monas

Sabtu, 20 September 2025 - 22:38

Ady Kriesna Kembali Pimpin Golkar Bondowoso, Ali Mufthi: Legasinya adalah Anak Muda!

Berita Terbaru