Jatim Aktual, Situbondo — Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 yang digelar di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, lembaga pendidikan tinggi pesantren ini berhasil menjadi juara umum kategori Ma’had Aly.
Keberhasilan ini menegaskan reputasi Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah sebagai pusat kajian kitab kuning yang unggul dan konsisten mencetak santri berkompetensi tinggi. Prestasi ini sekaligus membuktikan bahwa pesantren Indonesia tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.
Santri andalan Ma’had Aly, Ghufron, Farhan, dan Gus Iklil Muhyiddin Khotib, tampil gemilang dalam kategori Debat Qanun. Ketiganya berhasil menyingkirkan peserta dari berbagai negara berkat penguasaan kitab kuning yang mendalam, argumentasi tajam, dan kemampuan debat yang elegan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain juara Debat Qanun, Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo juga unggul dibanding Ma’had Aly Lirboyo dan Ma’had Aly As’adiyah, sehingga dinobatkan sebagai juara umum. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kualitas pendidikan dan pengembangan santri yang sistematis dan profesional di pesantren tersebut.
MQK Internasional 2025 diikuti ribuan santri dari seluruh Indonesia serta delegasi mancanegara. Kompetisi mencakup tiga cabang utama, yakni Qira’atil Mutun, Hifzhil Mutun, dan Debat. Untuk kategori Ma’had Aly, perlombaan terbagi menjadi Debat Qanun, Bahtsul Kutub, Risalah Ilmiyyah, dan Tarkib Digital, yang semuanya berhasil dijalani dengan gemilang oleh santri Situbondo.
Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menilai kemenangan Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo sebagai tonggak sejarah. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa pesantren Indonesia mampu bersaing secara global dan menjadi motor peradaban yang modern tanpa meninggalkan akar tradisi.
Keunggulan Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari pengembangan karakter santri. Lembaga ini konsisten menanamkan nilai integritas, disiplin, dan pemikiran kritis dalam setiap kegiatan pendidikan, sehingga lahir santri yang berwawasan luas sekaligus berlandaskan akhlak Islami.
Prestasi ini juga membanggakan masyarakat Situbondo dan Jawa Timur secara umum. Kemenangan Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah menjadi simbol bahwa kerja keras, dedikasi, dan disiplin tinggi dapat menghasilkan santri berdaya saing internasional.
Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi pesantren lain di Indonesia. Dengan terus mengembangkan metode pengajaran inovatif, memanfaatkan teknologi, dan menjaga tradisi keilmuan klasik, pesantren dapat terus berkontribusi positif bagi pendidikan nasional dan internasional.
Ajang MQK juga membuktikan bahwa Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah mampu mengintegrasikan penguasaan ilmu agama dengan keterampilan akademik modern. Hal ini menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang relevan, adaptif, dan berprestasi tinggi.
Ke depan, Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo diharapkan dapat mempertahankan prestasi dan terus mengukir prestasi baru, baik di level nasional maupun internasional. Dengan demikian, nama pesantren dan santrinya akan terus dikenang sebagai pusat keunggulan pendidikan Islam di Indonesia.
Dengan kemenangan ini, Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo membuktikan bahwa pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga wadah pengembangan generasi unggul yang siap bersaing di kancah global. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri sekaligus memperkuat citra pesantren Indonesia di dunia internasional.











