Jatim Aktual, Jember – Pondok Pesantren Shofa Marwa Jember kembali menunjukkan kiprahnya dalam dunia pendidikan Islam (26/9) dengan menggelar Seminar Internasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut mengangkat tema “Qolbu Management in Welcoming Golden Generation of Excellence and Noble Morality” dan berhasil menghadirkan tokoh-tokoh penting dari dalam dan luar negeri.
Kegiatan ini menghadirkan dua akademisi dari Universitas Zainul Abidin, Malaysia, yakni Prof. Madya Dr. Anas bin Moh Yunus dan Prof. Madya Dr. Najihah binti Abd Wahid. Dari Indonesia, tampil Prof. Dr. KH. Abd Halim Soebahar, MA, Guru Besar UIN KHAS Jember sekaligus Pengasuh Pesantren Shofa Marwa, serta Dr. Hj. Hamdanah Utsman, M.Hum., yang juga pengasuh sekaligus dosen Universitas Islam Jember.
Seminar internasional ini tidak hanya berfungsi sebagai forum akademik, tetapi juga menjadi ruang spiritual untuk memperdalam makna kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam. Peringatan Maulid tahun ini dikemas dengan nuansa berbeda, memadukan nilai religius, akademis, dan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam kepada santri, mahasiswa, dan masyarakat luas tentang pentingnya manajemen qolbu dalam membentuk generasi emas yang unggul dalam ilmu pengetahuan sekaligus berakhlak mulia.
Dalam penyampaian materinya, para narasumber mengaitkan pesan seminar dengan Surah Ibrahim ayat 24. Hati yang bersih dan terkelola dengan baik diibaratkan seperti pohon yang kuat, berakar kokoh, berbuah lebat, dan memberi manfaat bagi lingkungannya. Pesan ini selaras dengan visi Pesantren Shofa Marwa yang berfokus pada pembentukan generasi berilmu sekaligus berkarakter.
Para narasumber juga menegaskan empat ciri hamba Allah yang baik. Pertama, memiliki aqidah kokoh yang tidak goyah oleh perubahan zaman. Kedua, terus memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. Ketiga, memberi manfaat nyata kepada sesama. Keempat, menjadikan ridha Allah sebagai tujuan utama kehidupan.
Secara khusus, Prof. Madya Dr. Najihah binti Abd Wahid menekankan bahwa keikhlasan adalah kunci keberhasilan pendidikan. Ia mencontohkan Ibunda Imam al-Ghazali yang dengan penuh pengorbanan mendidik putranya hingga menjadi ulama besar dunia. Menurutnya, keikhlasan orang tua maupun guru akan memancarkan energi ruhiyah yang sangat menentukan kesuksesan anak didik.
Pesan tersebut menjadi pengingat bagi para pendidik dan pengasuh santri agar menanamkan pendidikan dengan hati yang tulus, bukan sekadar mengejar hasil lahiriah. Keikhlasan, menurutnya, akan melahirkan generasi yang cerdas sekaligus memiliki kekuatan spiritual yang kokoh.
Melalui seminar ini, Pondok Pesantren Shofa Marwa berharap lahir generasi emas yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga kreatif, inovatif, kritis dalam berpikir, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Generasi semacam ini diharapkan mampu membawa kemajuan bangsa sekaligus menjadi penopang peradaban Islam global.
Lebih dari sekadar mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, seminar internasional ini juga menjadi momentum transformasi nilai. Dengan manajemen qolbu, peserta didorong untuk menghidupkan teladan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari: menebar kasih sayang, menjunjung keadilan, dan memberi manfaat bagi sesama.
Pesantren Shofa Marwa menegaskan kembali bahwa Maulid Nabi bukan hanya ritual tahunan, melainkan kesempatan untuk membumikan ajaran Nabi dalam konteks kekinian. Harapannya, para peserta mampu membawa pulang semangat baru untuk menjadi pribadi beriman, berilmu, berakhlak mulia, sekaligus siap menyongsong generasi emas yang akan memimpin dunia dengan cahaya Islam.
Dengan semangat tersebut, seminar internasional ini tidak hanya memperkuat posisi Pesantren Shofa Marwa sebagai lembaga pendidikan Islam, tetapi juga sebagai pusat inspirasi dan pencerahan bagi masyarakat luas.
