Bondowoso Heboh World Cleanup Day, Aktivis Mahasiswa Sindir: Pencitraan Tanpa Solusi Nyata

Rifky Gimnastiar

Senin, 22 September 2025 - 09:48

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatim Aktual, Bondowoso — 20 September 2025 Pagi yang cerah di Pasar Induk Bondowoso dipenuhi semangat kebersamaan. Ratusan relawan, masyarakat, hingga Bupati Bondowoso turun langsung dalam rangkaian World Cleanup Day 2025. Dengan membawa kantong sampah dan sapu lidi, mereka bergerak menyusuri pasar, mengajak pedagang dan pengunjung untuk peduli pada kebersihan lingkungan.

Kehadiran Bupati yang ikut memungut sampah bersama relawan menjadi pusat perhatian. Dengan senyum ramah, ia menyapa warga sembari menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan. Suasana tampak semarak, pasar tidak hanya ramai oleh transaksi, tetapi juga oleh sorak semangat menjaga kebersihan.

Namun di balik gegap gempita itu, ironi mencuat. Sampah yang sudah dipilah dengan susah payah akhirnya kembali bercampur di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Tidak ada tindak lanjut jelas dari pemerintah untuk memastikan sampah pilahan benar-benar dikelola sesuai jenisnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

BACA JUGA :  World Cleanup Day 2025: Bondowoso Gerakkan Seluruh Elemen, dari Pejabat hingga Rakyat

Alhasil, jerih payah relawan dan masyarakat terasa sia-sia. Banyak peserta kegiatan menilai usaha mereka tidak memberi dampak signifikan, karena sistem pengelolaan sampah tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Kalau akhirnya dicampur lagi, buat apa repot-repot memilah?” ujar seorang relawan yang enggan disebut namanya, saat ditemui usai kegiatan.

Kritik pun bermunculan. Acara yang semestinya menjadi teladan justru meninggalkan tanda tanya besar: apakah pemerintah benar-benar serius mengatasi persoalan sampah, atau sekadar menggelar seremoni tahunan?

BACA JUGA :  Milenial Silampari Jakarta Gelar Aksi Desak KPK Usut Kerugian PT Linggau Bisa Dan PDAM Kota Lubuklinggu

Kondisi kian memprihatinkan, mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bondowoso sudah kelebihan kapasitas. Tanpa langkah nyata, kegiatan bersih-bersih hanya akan menjadi tontonan rutin tanpa menghasilkan perubahan berarti.

Athoillah, salah satu aktivis mahasiswa Bondowoso, menilai kegiatan itu hanya memperlihatkan “wajah seremonial” pemerintah daerah. “Kita butuh solusi konkret, bukan sekadar aksi simbolis. Sampah yang dipilah kalau akhirnya bercampur di TPS sama saja bohong,” tegasnya.

Menurut Athoillah, partisipasi masyarakat dan relawan adalah modal penting. Tetapi tanpa kebijakan teknis yang kuat dari pemerintah, gerakan lingkungan seperti World Cleanup Day hanya menjadi euforia tahunan.

BACA JUGA :  IAI At Taqwa Bondowoso Salurkan Donasi untuk Korban Banjir di Wonoboyo Bondowoso

Ironi ini juga mencerminkan pola lama: kegiatan besar dengan gaung publikasi tinggi, namun minim hasil konkret. Hal ini menimbulkan keraguan apakah World Cleanup Day benar-benar momentum peduli lingkungan atau sekadar ajang pencitraan.

Meski begitu, antusiasme masyarakat patut diapresiasi. Partisipasi warga membuktikan kesadaran publik terhadap pentingnya kebersihan semakin tumbuh. Hanya saja, kesadaran itu harus diimbangi dengan kebijakan nyata agar tidak padam di tengah jalan.

Tanpa langkah berani dari pemerintah daerah, World Cleanup Day Bondowoso berisiko sekadar menjadi “seremoni kosong”—gemuruh sesaat yang tak meninggalkan perubahan berarti bagi pengelolaan lingkungan.

Follow WhatsApp Channel jatimaktual.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Latihan Bicara ala Profesional, HIMA FISIP Universitas Bondowoso Gandeng BPS Asah Kepercayaan Diri Mahasiswa
Universitas Islam Ibrahimy Genteng Lakukan Benchmarking ke IAI At-Taqwa Bondowoso: Perkuat Publikasi dan Branding Digital Kampus
Mahasiswa MPI IAI At-Taqwa Bondowoso Akhiri Magang Dibaznaz: Belajar, Berkarya dan Mengabdi
Masyarakat Pulau Kangean Tolak Rencana Survei Seismik PT KEI, MHK: Pemerintah Harus Dengar dan Tindak Lanjuti
Diisukan Nikahi Mantan Menantunya, Bambang Budianto: Saya Bukan Binatang
Pelepasan PPL IAI At-Taqwa di MA Atqia: Mahasiswa Diharap Jadi Guru Tangguh dan Profesional
Dengan Tema Budaya Islami, Grebeg Maulud Desa Bendiljati Wetan Tahun 2025 Sangat Istimewa, Ini Harapan Sodiq Heru Riyanto
PC IPNU-IPPNU Bondowoso Desak Polisi Usut Tuntas Maraknya Curanmor

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 22:40

Latihan Bicara ala Profesional, HIMA FISIP Universitas Bondowoso Gandeng BPS Asah Kepercayaan Diri Mahasiswa

Selasa, 23 September 2025 - 09:03

Mahasiswa MPI IAI At-Taqwa Bondowoso Akhiri Magang Dibaznaz: Belajar, Berkarya dan Mengabdi

Senin, 22 September 2025 - 12:04

Masyarakat Pulau Kangean Tolak Rencana Survei Seismik PT KEI, MHK: Pemerintah Harus Dengar dan Tindak Lanjuti

Senin, 22 September 2025 - 11:48

Diisukan Nikahi Mantan Menantunya, Bambang Budianto: Saya Bukan Binatang

Senin, 22 September 2025 - 10:06

Pelepasan PPL IAI At-Taqwa di MA Atqia: Mahasiswa Diharap Jadi Guru Tangguh dan Profesional

Berita Terbaru