Jatim Aktual, Bondowoso – Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso kini memiliki wajah baru dalam kepemimpinan organisasi kemahasiswaan. Ahmad Rifandi resmi diperkenalkan sebagai Presiden Mahasiswa periode 2025/2026 dengan mengusung konsep Republik Mahasiswa.
Dengan tagline “Membudayakan Berpikir Kritis, Bersikap Bijak, dan Bergerak Nyata”, Rifandi menegaskan arah kepengurusan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) di jenjang satu periode ke depan. Tagline ini disebutnya sebagai kompas moral sekaligus motor penggerak gerakan mahasiswa di kampus pergerakan tersebut.
Struktur kepengurusan Dema IAI At-Taqwa Bondowoso melibatkan beberapa kementerian strategis. Terdapat Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan, Menteri Keagamaan, serta Menteri Komunikasi dan Informasi. Formasi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan mahasiswa sekaligus memperkuat sinergi lintas bidang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kepemimpinannya, Ahmad Rifandi tidak sendiri. Ia didampingi Hadi Pranata sebagai wakil presiden mahasiswa serta mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Muhammad Halimi. Bersama-sama, mereka juga menaungi lima Himpunan Mahasiswa (Hima) program studi yang menjadi jantung gerakan di tingkat prodi.
Kelima Hima tersebut adalah Hima Pendidikan Agama Islam yang dipimpin Hilmiatus Sholeha, Hima Manajemen Pendidikan Islam di bawah Halifatul Aisyah, Hima Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah oleh Halimatus Sa’diyah, Hima Ekonomi Syariah dipimpin Choiril Anam, serta Hima Pendidikan Anak Usia Dini oleh Ainul Khittah.
Ahmad Rifandi menegaskan bahwa arah kepengurusan ke depan tidak sekadar berhenti pada seremonial pelantikan. Ia menaruh harapan besar agar seluruh mahasiswa, terutama mahasiswa baru yang baru saja mengikuti PK2MB pada 12–15 September 2025, mampu terlibat aktif dalam program kerja organisasi intra kampus.
“Mahasiswa baru harus hadir dalam berbagai kegiatan yang difasilitasi organisasi. Mulai dari literasi intelektual, kegiatan spiritual, hingga dakwah sosial yang menyentuh masyarakat,” ujar Rifandi saat diwawancarai media, Minggu (14/9/2025).
Lebih jauh, Rifandi menekankan pentingnya semangat berorganisasi. Menurutnya, mahasiswa tidak boleh larut dalam rutinitas akademik semata, tetapi juga perlu konsisten menjaga nilai idealisme sebagai identitas mahasiswa.
“Kami mengajak mahasiswa baru untuk konsisten menjadi agen perubahan dan agen kontrol sosial. Karena simbol mahasiswa bukan sekadar status, melainkan peran nyata dalam mengawal masyarakat,” tegasnya.
Rifandi juga menyinggung sosok inspiratif Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, yang dahulu merupakan Presiden Mahasiswa STAI At-Taqwa (sebelum bertransformasi menjadi IAI). Rekam jejak kepemimpinan sang rektor di dunia organisasi yang juga beliau merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menurutnya, menjadi bukti nyata bahwa aktivitas organisasi merupakan bekal penting untuk masa depan.
“Beliau adalah teladan bagaimana organisasi bisa melahirkan kompetensi kepemimpinan. Kita harus belajar dari proses itu, jangan sekadar berbangga, tetapi bagaimana minimal menyamai atau bahkan melampaui capaian beliau melalui konsistensi berorganisasi,” ujarnya.
Kehadiran Republik Mahasiswa di bawah kepemimpinan Ahmad Rifandi diharapkan mampu menciptakan atmosfer baru dalam dunia kemahasiswaan IAI At-Taqwa. Dengan dorongan berpikir kritis, sikap bijak, dan gerakan nyata, organisasi ini ditantang untuk menjadi ruang pembentukan kader bangsa yang visioner, inklusif, dan progresif.