Jatim Aktual, Bondowoso – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) 2025) IAI At-Taqwa Bondowoso resmi dibuka, Jumat (12/9/2025). Acara yang dipusatkan di halaman At-Taqwa Islamic Center (AIC) itu berlangsung meriah, meski cuaca terik menyelimuti jalannya kegiatan.
Kegiatan pembukaan PK2MB tahun ini digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) bersama Dewan Perwakilan Ma’had (DPM), serta seluruh Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) dari PAI, PGMI, MPI, Eksyar, dan PIAUD.
Turut hadir jajaran pimpinan kampus mulai dari wakil rektor, dekan Fakultas Tarbiyah, dekan Pascasarjana, hingga para ketua program studi. Hadir pula perwakilan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari berbagai komisariat dan rayon seperti Averroes, Avicenna, dan Rabi’ah Al-Adawiyah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Rektor IAI At-Taqwa Dr. Suheri, M.Pd.I menegaskan bahwa kampus santri tidak boleh berhenti sebatas slogan. Menurutnya, tiga nilai utama intelektualitas, spiritualitas, dan integritas harus diwujudkan dalam keseharian mahasiswa.
“Kampus santri harus nyata. Intelektualitas tercermin dari karya, spiritualitas dari laku hidup, dan integritas dari etos perjuangan mahasiswa,” kata Suheri.
Suheri menekankan, mahasiswa baru tidak cukup hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga harus berkarakter dan berakhlak. Hal ini, lanjutnya, menjadi pembeda utama IAI At-Taqwa dengan perguruan tinggi lain.
Presiden Mahasiswa, Ahmad Rifandi, juga menyampaikan sambutan yang membakar semangat. “Selamat datang di kampus santri, kampus pergerakan,” ujarnya lantang. Rifandi, yang merupakan kader aktif PMII, memimpin mahasiswa baru mengucapkan sumpah mahasiswa.
“Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia,” serunya. Pekikan itu disambut gemuruh mahasiswa baru yang mengikuti jalannya acara.
Pembukaan resmi dilakukan secara simbolis oleh Rektor Dr. Suheri bersama para wakil rektor: Dr. Agus Fawaid, M.Pd.I, Dr. Miftahus Salam, M.Pd.I, dan H. Mudassir, S.H., MM. Doa bersama menutup prosesi tersebut.
Meski digelar di bawah terik matahari, prosesi pengibaran bendera mahasiswa dan pembacaan janji mahasiswa tetap berlangsung khidmat. Momentum ini menandai awal perjalanan mahasiswa baru dalam menapaki dunia akademik sekaligus organisasi.
PK2MB 2025 juga menjadi pengingat bahwa predikat kampus santri bukan sekadar label. Tantangan yang dihadapi kampus adalah menjaga mutu akademik, memperkuat pembinaan spiritual, sekaligus menegakkan integritas kelembagaan.
Dengan dimulainya PK2MB, mahasiswa baru diharapkan dapat membuktikan bahwa nilai 3I: intelektualitas, spiritualitas, dan integritas benar-benar hidup dalam diri mereka. Kampus santri, menurut Suheri, hanya akan bermakna bila seluruh civitas akademika menjadikannya budaya, bukan sekadar jargon.