Oleh: Dr. Abdul Wasik, M.HI (Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo)
Jatim Aktual, Pendidikan. Alumni pesantren adalah wajah sekaligus duta dari almamaternya. Mereka membawa identitas, nilai, dan ajaran yang pernah ditanamkan oleh para kiai dan guru. Dalam konteks ini, pesan alaikum bil jama’ah yang disampaikan Ust. Dr. Imam Nakhei dalam materi Mitra Parana menjadi pegangan moral sekaligus arah gerak bagi para alumni dalam mengabdi untuk pesantren dan masyarakat.
Beliau menegaskan, “hidup harus berjamaah, jangan keluar dari barisan.” Analogi sederhana yang beliau sampaikan sangat menyentuh: lidi yang berserakan tidak akan berfungsi, tetapi jika diikat menjadi satu, ia bisa membersihkan kotoran dengan cepat. Begitu pula para alumni: jika berjalan sendiri-sendiri, kontribusinya akan terasa kecil; namun jika bersatu, alumni akan menjadi kekuatan besar untuk membersihkan masyarakat dari masalah korupsi, kekerasan, kebodohan, hingga kemiskinan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pesan ini sejalan dengan prinsip Islam yang selalu mengedepankan kolektivitas. Nabi ﷺ bersabda, “Yadullāhi ma‘al jamā‘ah”—pertolongan Allah selalu bersama jamaah. Maka, alumni sebagai komunitas harus tampil bukan sekadar kelompok nostalgia, melainkan barisan kokoh yang bekerja sama dengan pesantren, masyarakat, dan pemerintah dalam menghadapi tantangan zaman.
Kejujuran dan keterbukaan, sebagaimana ditekankan Ust. Dr. Imam Nakhei, adalah kunci keberhasilan jamaah. Alumni tidak boleh terjebak dalam kepentingan pribadi, tetapi harus menjunjung tinggi amanah sosial. Dengan bersikap jujur dan terbuka, sinergi antara alumni, pesantren, dan masyarakat akan kokoh dan berdaya guna.
Beliau juga mengingatkan, guru sejatinya tidak hanya mengajar murid, melainkan ikut mendukung visi besar pengasuh pesantren. Maka, alumni yang telah belajar di pesantren sebenarnya membawa mandat yang sama: mengabdi, mengajar, dan menebar manfaat kepada masyarakat.
Selain itu, berbagi kegiatan dengan orang lain adalah fondasi ketenteraman sosial. Alumni yang aktif membaur dengan masyarakat—melalui pendidikan, dakwah, pemberdayaan ekonomi, maupun kegiatan sosial—akan memperkuat posisi pesantren sebagai pusat peradaban umat.
Pada akhirnya, alaikum bil jama’ah adalah pesan strategis bagi alumni: jangan tercerai berai, tetaplah satu barisan, dan jadilah mitra sejati bagi pesantren dan masyarakat. Sebab, jika lidi yang bersatu bisa membersihkan halaman, maka alumni yang bersatu akan mampu membersihkan bangsa ini dari segala problem sosial.