Jatim Aktual, Bondowoso – Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., menegaskan bahwa pemenuhan hak dan perlindungan anak adalah tanggung jawab moral yang harus dijalankan oleh semua pihak tanpa terkecuali. Hal tersebut ia sampaikan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang diselenggarakan di Pendopo Raden Bagus Asra, Senin (11/8/2025).
Acara ini dihadiri jajaran Forkopimda, Asisten Sekretariat Daerah, kepala OPD, pengurus TP PKK Kabupaten Bondowoso, camat, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan anggota Forum Anak Bondowoso. Kehadiran lintas elemen ini, menurut Bupati, menunjukkan bahwa upaya melindungi anak tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
“Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Tingkat Nindya yang diraih Bondowoso adalah bukti nyata bahwa kita mampu bergerak bersama. Namun, ini bukan sekadar prestasi atau piala, melainkan amanah untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak-haknya secara penuh,” ujar Bupati.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, penghargaan tersebut lahir dari kerja keras semua pihak—mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga, hingga anak-anak itu sendiri—yang telah berkontribusi menciptakan lingkungan aman, nyaman, dan ramah anak. Bupati menekankan bahwa melindungi anak bukan hanya tentang menjalankan program, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam memperkuat perlindungan anak. Ia mengajak semua pihak untuk terus memperluas kolaborasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam menjaga masa depan generasi muda.
“Setiap langkah yang kita ambil hari ini akan menentukan arah kehidupan anak-anak kita di masa depan. Maka, mari kita pastikan mereka tumbuh di lingkungan yang sehat, aman, penuh cinta, dan memberi ruang bagi mereka untuk berkembang,” tegasnya.
Sebagai penutup, Bupati Abdul Hamid Wahid mengajak seluruh masyarakat Bondowoso untuk terus bersinergi dan mempertahankan semangat gotong royong demi menciptakan daerah yang layak bagi anak-anak. Ia berharap, komitmen ini tidak hanya berhenti pada momentum peringatan Hari Anak Nasional, tetapi terus menjadi budaya yang mengakar kuat di Bondowoso.