Macet di Ibu Kota, Hidup Petani Lebih Macet: Mahasiswa Desak Usut Korupsi Pupuk

Avatar

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatim Aktual, Jakarta — Asap mengepul dari ban-ban bekas yang terbakar, memekakkan telinga jalanan Bulungan dengan suara toa dan teriakan lantang. Di tengah kemacetan yang mendera kawasan tersebut, suara-suara mahasiswa dari Komite Mahasiswa Indonesia (KMI) menggema dengan satu tuntutan: periksa Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.

Aksi demonstrasi ini berlangsung di depan Kejaksaan Agung RI, sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan dugaan korupsi di tubuh PT Pupuk Indonesia yang dinilai berdampak langsung pada penderitaan petani di seluruh penjuru negeri.

“Assalamualaikum Pak Burhanuddin, kami datang kembali menepati janji. Jika Rahmad Pribadi tak segera dipanggil, kami akan terus aksi. Usut tuntas dugaan korupsi di PT Pupuk Indonesia,” seru Safruddin, koordinator aksi KMI dari atas mobil komando.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Blokade jalan dan pembakaran ban mengakibatkan arus lalu lintas macet total. Banyak pengendara terpaksa putar arah, tak sedikit pula yang mengeluh. Namun bagi para demonstran, macet adalah simbol ketimpangan yang selama ini tak terlihat.

“Orang Jakarta mungkin hanya mengeluh soal macet hari ini. Tapi macet ini tidak ada apa-apanya dibandingkan hidup petani yang macet karena pupuk langka dan mahal,” tegas Safruddin. “Asap ini adalah sinyal kami, agar pemerintah dan Kejagung mencium bau busuk dari ketidakadilan penegakan hukum.”

Demonstrasi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. Ada kemarahan, ada kekecewaan, dan di balik itu semua ada keprihatinan atas kondisi petani kecil yang selama ini terpinggirkan.

BACA JUGA :  DPD GWI RIAU Apresiasi Polda Riau dan Sat Reskrim,Lakukan BAP Proses Hukum Pengaduhan Masyarakat Wartawan

Salah satu peserta aksi menyuarakan keresahannya, “Negara merugi, rakyat menderita, tapi hukum seperti tertidur. Ini bukan hanya soal Rahmad Pribadi, ini tentang bagaimana negara memperlakukan petaninya sendiri.”

Mahasiswa menganggap Rahmad sebagai simbol dari elit yang nyaman di menara kekuasaan, sementara kebijakannya membawa efek domino bagi rakyat kecil. Mereka menuntut agar Kejaksaan Agung tidak menutup mata dan segera mengambil langkah konkret.

BACA JUGA :  Aspresiasi pada Kejagung, Menyidik Duta Palma Grup di Banding KPK

Aksi mulai mereda menjelang sore hari setelah perwakilan Kejaksaan Agung memberikan penjelasan terkait perkembangan laporan yang disampaikan. Meski massa membubarkan diri dengan tertib, mereka berjanji akan kembali jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti.

Follow WhatsApp Channel jatimaktual.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Waduh! Bea Cukai Madura Duga Keok Didepan Pengusaha Rokok Bodong “Cahaya Pro”
“Tetapkan Gubernur Jatim Sebagai Tersangka, Maka Cerita Dana Hibah Akan Selesai”
Forkot Sesalkan Bea Cukai Madura Lamban Tindak Laporan Rokok Ilegal “Cahaya Pro”
Soal Manipulasi Pita-Bau Saos Rokok Cahaya Pro di Pamekasan, Forkot Akan Lakukan Langkah Ini
“Kapan KPK Menahan 21 Tersangka? Korupsi Dana Hibah APBD Jatim Harus Terang dan Jelas”
Pasca Viralnya Kasus GBP yang Dihentikan, Kini Mencuat Dugaan Penipuan Rp.550 Juta Oleh Oknum Disperindag Pamekasan
Viral! Advokat Alfian Marsuto Soroti Oknum ASN Cekik Kurir di Sampang: Begini Aturan Jika ASN Lakukan Kekerasan
Mahasiswa Soroti Pungli dan Narkoba, Kapolres Pasuruan Kota Tegaskan Komitmen Transparansi

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 10:06

Waduh! Bea Cukai Madura Duga Keok Didepan Pengusaha Rokok Bodong “Cahaya Pro”

Kamis, 10 Juli 2025 - 08:29

“Tetapkan Gubernur Jatim Sebagai Tersangka, Maka Cerita Dana Hibah Akan Selesai”

Rabu, 9 Juli 2025 - 19:27

Forkot Sesalkan Bea Cukai Madura Lamban Tindak Laporan Rokok Ilegal “Cahaya Pro”

Rabu, 9 Juli 2025 - 08:44

Soal Manipulasi Pita-Bau Saos Rokok Cahaya Pro di Pamekasan, Forkot Akan Lakukan Langkah Ini

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:02

“Kapan KPK Menahan 21 Tersangka? Korupsi Dana Hibah APBD Jatim Harus Terang dan Jelas”

Berita Terbaru