Jatim Aktual, Bondowoso — Ilhamus Subhaniyah, mahasiswi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di IAI At‑Taqwa Bondowoso, mencatat sejarah baru dalam dunia akademik kampus. Tanpa melalui skripsi konvensional, ia berhasil menyelesaikan tugas akhir S1 dengan menerbitkan buku berjudul Kepemimpinan yang Diperjuangkan: Perjalanan Hidup Sang Kiai, sebuah inovasi yang didorong langsung oleh kebijakan kampus untuk mendorong literasi digital mahasiswa .
Isi buku tersebut mendalami biografi KH. dr. Madzkur Damiri, M.Si, yang berasal dari Mandangin, Madura, lalu merantau ke Jawa. Ia dipotret sebagai sosok yang kokoh secara akademik dan spiritual, menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar M.Si, sekaligus memperkuat jejak dakwah dan kepemimpinan pesantren. Fokus utama buku ini adalah perjalanan beliau mendirikan Pesantren At‑Qiya, lembaga pendidikan Islam yang kini menjadi salah satu pusat unggulan dalam pengembangan santri.
Dalam narasi yang padat tapi menyentuh, Ilhamus menyingkap bagaimana KH. dr. Madzkur menerapkan prinsip “strategic leadership” dalam membina pesantren. Ia merancang kurikulum yang berimbang antara pendidikan akademik dan agama, mengedepankan kolaborasi komunitas, memanfaatkan literasi digital untuk memperluas akses, serta membina santri berbasis moderasi Islam. Pandangannya mengenai urgensi pendidikan inklusif menegaskan peran pesantren dalam menjawab tantangan zaman.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebijakan tugas akhir berbentuk buku ini sendiri merupakan terobosan Rektor Ustadz Dr. Suheri, M.Pd.I sejak tahun 2024. Tujuannya adalah memberi ruang bagi kreativitas literasi dan digital mahasiswa, sehingga karya tidak hanya berupa akademik tertulis belaka, tetapi juga memiliki nilai aplikasi nyata dan jejak digital yang luas . Buku Ilhamus menjadi salah satu dari puluhan karya serupa yang telah lahir dari kampus sejak kebijakan tersebut dijalankan.
Selama proses penulisan, Ilhamus mendapat dukungan penuh dari Kaprodi MPI, Ustadz Abd. Wasik, M.H.I. Dengannya, proses riset biografi dan penulisan karya ini menjadi sarana pengembangan kapasitas literasi, riset mendalam, dan kemampuan berkarya yang aplikatif. Buku ini sekaligus menandai kematangan penulis muda dalam mengemas studi akademik menjadi karya yang menarik dan bermakna.
Dengan keberhasilan ini, IAI At‑Taqwa Bondowoso mempertegas identitasnya sebagai kampus yang progresif dalam literasi digital. Ilhamus tidak hanya dinyatakan lulus, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa MPI mampu menghasilkan karya otentik yang berakar pada nilai pesantren, namun menjawab tantangan kontemporer melalui digitalisasi dan publikasi buku.