Jatim Aktual, Bondowoso – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso. Moh. Ikrom Maulana, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), berhasil lulus sidang skripsi dengan karya ilmiah berbentuk buku berjudul “Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif K.H.R. As’ad Syamsul Arifin (Studi Relevansi Pemikiran K.H.R. As’ad Syamsul Arifin di Era Modern)”.

Dalam sidang yang dipimpin oleh H. Mudassir, S.H., M.M dan diuji oleh tiga dosen penguji: Dr. Rifai, S.Ag., M.Pd.I, Dr. Miftahus Salam, S.Pd.I., M.Pd.I, serta Firdausih, S.Pd.I., M.Pd.I, Ikrom memaparkan dengan lugas isi bukunya yang mengangkat pemikiran monumental K.H.R. As’ad Syamsul Arifin, salah satu ulama karismatik asal Situbondo yang dikenal dengan visi pendidikannya yang kokoh dan relevan hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam buku tersebut, Ikrom menyoroti bagaimana Kiai As’ad melihat pentingnya nilai-nilai ketauhidan sebagai fondasi utama dalam dunia pendidikan. Beliau mengkritik fenomena degradasi moral yang terjadi di kota-kota besar sebagai akibat dari kurangnya penanaman nilai tauhid sejak dini. Dengan semboyan khas pesantren “Monduk Entar Ngabdih Ben Ngajih”, Kiai As’ad menekankan pentingnya niat tulus dalam menuntut ilmu serta pentingnya integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum.
Model pendidikan yang dikembangkan di Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo pun menjadi bukti konkret dari pemikiran beliau—memadukan tradisi keilmuan pesantren klasik dengan keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan modern dan pendidikan formal.
Ikrom mengakui bahwa dalam proses penyusunan buku ini, ia sempat merasa khawatir ketika mencoba menafsirkan pemikiran besar Kiai As’ad. “Saya takut ada kekeliruan dalam memahami dan menyampaikan gagasan beliau. Karena itu, saya sangat menantikan masukan dan saran untuk penyempurnaan di masa mendatang,” ungkapnya.
Karya ini menjadi bukti bahwa pemikiran para ulama klasik Indonesia tetap relevan bahkan sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. Semoga karya Ikrom Maulana dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk menggali kekayaan pemikiran tokoh-tokoh lokal yang sarat hikmah dan nilai.











