Jatim Aktual, Bondowoso. Di bawah kepemimpinan barunya, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., SMKN 2 Bondowoso langsung tancap gas dengan menghadirkan program eduwisata yang tidak biasa. Mengusung konsep kolaborasi lintas jenjang pendidikan, sekolah kejuruan unggulan ini menggandeng SDN Badean 3 Bondowoso dalam sebuah kegiatan outing class yang penuh warna: belajar seni melukis air khas Jepang, Suminagashi.
Hanya dalam waktu satu jam, puluhan siswa SD berhasil menghasilkan karya seni yang menakjubkan. Dengan bimbingan langsung dari guru dan siswa jurusan Desain dan Produksi Busana SMKN 2 Bondowoso, anak-anak dikenalkan pada teknik menuangkan tinta di atas air dan memindahkannya ke atas kertas, menciptakan pola-pola abstrak nan indah yang mengundang decak kagum.
“Kegiatan ini adalah bagian dari visi kami untuk membuka SMK kepada masyarakat lebih luas. Kami ingin anak-anak sejak dini mengenal dunia keterampilan yang kreatif, aplikatif, dan menyenangkan,” ungkap Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., yang baru menjabat sebagai Kepala SMKN 2 Bondowoso.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Suminagashi, yang secara harfiah berarti “tinta mengambang”, bukan sekadar aktivitas seni, melainkan media eksplorasi diri dan pelatihan imajinasi. Dalam suasana akrab dan penuh semangat, para siswa SD yang awalnya canggung berubah menjadi kreator kecil yang antusias menciptakan motif-motif unik di atas air.
Salah satu guru pembimbing, Ibu Endah Wulandari, menuturkan kekagumannya atas antusiasme anak-anak. “Mereka cepat tanggap, dan hasilnya mengejutkan—sangat ekspresif. Ini bukan sekadar seni, tapi pembentukan karakter melalui proses kreatif,” ujarnya.
Kepala SDN Badean 3, Bapak Ahmad Supriyadi, juga menyampaikan apresiasi mendalam atas kesempatan yang diberikan. “Anak-anak kami sangat menikmati pengalaman ini. Mereka jadi punya pandangan baru tentang dunia pendidikan kejuruan. Kami harap kegiatan seperti ini menjadi rutinitas positif di masa depan.”
Selain menjadi ajang belajar yang menyenangkan, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antar lembaga pendidikan. SMKN 2 Bondowoso, dengan fasilitas praktik dan sumber daya pengajarnya, membuka ruang pembelajaran yang inspiratif dan menyentuh banyak sisi: seni, teknologi, hingga karakter.
“Kami ingin memulai babak baru kepemimpinan ini dengan menghadirkan pendidikan yang membumi sekaligus membangkitkan daya cipta generasi muda,” tambah Bapak Sofyan Sauri.
Kegiatan ditutup dengan mini gallery hasil karya siswa yang dipajang secara terbuka di aula praktik. Hasil karya mereka menjadi bukti bahwa ketika anak-anak diberi ruang dan kepercayaan, kreativitas mereka dapat melampaui ekspektasi.
SMKN 2 Bondowoso, melalui gebrakan awal ini, tidak hanya memperkenalkan seni Suminagashi—tetapi juga menegaskan peran sekolah kejuruan sebagai pusat kreativitas, kolaborasi, dan transformasi pendidikan.