Jatim Aktual, Bondowoso — Dalam suasana penuh haru dan hikmah, KH. Madzkur Damiri, M.Si., guru sekaligus sahabat dalam perjuangan di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bondowoso, menyampaikan nasihat mendalam saat menerima sowan dari keluarga mendiang Ahmed Agim dan sahabatnya pada Senin, 19 Mei 2025.
Ahmed Agim Ramadhani Salsabila wafat pada hari Jumat, 07 Ramadhan 1446 H bertepatan dengan 07 Maret 2025, dalam usia 22 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir dalam keadaan sakit, namun tetap dalam semangat sebagai seorang pencari ilmu. Almarhum merupakan alumni Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, serta mahasiswa semester III IAI At-Taqwa Bondowoso. Ia juga dikenal sebagai pengurus aktif di PMII Rayon Averroes Komisariat RBA IAI At-Taqwa, Bidang I Kaderisasi dan SDM, Biro Media.
Dalam nasihatnya, KH. Madzkur menyampaikan:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kullu nafsin dzā’iqatul maut, setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Kata ‘dzā’iqatul’ berarti ‘merasakan’ atau ‘mencicipi’, artinya kematian bukanlah akhir, melainkan gerbang awal menuju kehidupan yang abadi.”
Beliau juga mengutip firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 169, yang menegaskan bahwa mereka yang wafat dalam jalan kebaikan sejatinya tidak mati, melainkan hidup di sisi-Nya dengan limpahan rezeki:
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169)
Kiai Madzkur menambahkan, wafatnya Ahmed Agim pada hari yang mulia — hari Jumat, di bulan Ramadhan, dan dalam keadaan semangat menuntut ilmu — adalah pertanda husnul khatimah.
“Insyaallah husnul khatimah. Semoga Allah tempatkan almarhum di surga-Nya, bersama para syuhada dan orang-orang saleh.”
Sebagai bentuk cinta dan penghormatan, keluarga besar Ahmed Agim akan mengadakan peringatan 100 hari wafatnya pada Sabtu, 14 Juni 2025, bertempat di kediaman almarhum, Bendoarum, Wonosari. Insyaallah, KH. Madzkur Damiri, dai internasional sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren ATQIA Kademangan Bondowoso, akan hadir dalam tahlil dan doa bersama. Juga direncanakan hadir KH. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, untuk memberikan doa dan hikmah dalam kesempatan tersebut.
Jejak perjuangan Ahmed Agim akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi sahabat-sahabat serta generasi penerus dalam gerakan mahasiswa Islam dan pencarian ilmu yang berlandaskan keikhlasan serta pengabdian.
Ilmu dan Bakti kuberikan, Adil dan Makmur kuperjuangkan, Untukmu satu Tanah airku, Untukmu satu keyakinanku !
Dzikir, Fikir, Amal Shaleh