Muncul Pengakuan.. Lokasi Galian Tambang Di Desa Sumberagung Diduga Telah Rampas Lahan Milik Warga Tanpa Izin

Avatar

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:35

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatim Aktual, Tulungagung – Polemik aktivitas galian tambang di Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, makin merambat kemana-kemana, selain menimbulkan kekhawatiran terkait kerusakan lingkungan dan infrastruktur jalan, kini lokasi tambang tersebut juga dituding mencaplok lahan milik warga tanpa izin.

Suryani, salah satu warga Dusun Karang Agung, Desa Sumberagung yang menjadi korban. Ia mengaku geram lantaran tanah pribadinya seluas kurang lebih 1.000 meter persegi dikeruk oleh aktivitas tambang tanpa sepengetahuan dan persetujuannya.

Bahkan, menurutnya, kedalaman galian mencapai belasan meter dan telah merusak berbagai tanaman yang selama ini ia tanam, seperti pohon jati, kelapa, akasia, dan jenis tanaman hutan lainnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tanah itu sudah lama saya kelola, saya tanami pohon-pohon yang bisa dipanen ke depan. Tapi sekarang sudah hancur karena dikeruk begitu saja,” kata Suyani saat ditemui di lokasi, Sabtu (10/05/25).

BACA JUGA :  Berkah Masyarakat Loderesan, Pagelaran Wayang Kulit Bersih Desa Mendapat Guyuran Hujan Deras Semalaman

Ironisnya, saat ia mengajukan protes kepada manajemen tambang, justru ia diminta untuk menandai batas tanahnya dengan tali rafia agar tidak terkena pengerukan. Namun harapan tinggal harapan, karena tali itu pun tidak mampu menghentikan aktivitas alat berat yang tetap menggali lahannya. Bahkan, ia mendapati tali tersebut telah putus dan hilang entah ke mana.

“Tanpa tali rafia itu pun sebenarnya batas-batas tanah saya sudah jelas. Apalagi dulu tanah saya sempat ditawar untuk dibeli oleh pihak tambang, tapi saya tolak karena saya tidak ingin tanah ini ditambang,” kata Suyani sambil menunjuk bekas tanah miliknya yang sudah dikeruk dan terjun dalam dari jalan raya.

Kekecewaan Suyani semakin bertambah ketika ia kembali mencoba meminta penjelasan dari pihak manajemen tambang. Namun jawaban yang didapat justru menambah pilu. Ia hanya disuruh bersabar karena atasan atau pemilik tambang disebut sedang sibuk dan pembahasan soal ganti rugi atau solusi lainnya diminta ditunda hingga waktu yang belum pasti.

BACA JUGA :  Mahasiswa Banten Desak KPK Periksa A Zaki Iskandar Terkait Kasus Hutan Lindung dan Pagar Laut Tangerang

“Saya sudah beberapa kali mencoba bicara baik-baik, tapi tidak ada kejelasan. Kalau ditanya nilai kerugiannya bisa mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya .

Tak tinggal diam, Suyani kemudian melapor ke pemerintah desa, berharap ada langkah mediasi atau penyelesaian yang bisa dilakukan. Namun lagi-lagi ia menghadapi jalan buntu. Kepala Desa Sumberagung yang ditemuinya menyatakan bahwa pihak desa tidak dilibatkan dalam urusan pertambangan tersebut.

Pantauan Niamanews menyatakan, beberapa alat berat masih beraktifitas di beberapa titik tambang untuk menggali batu andesit dan tanah uruk. Bukit yang dulu berada di atas jalan kini telah tergerus dan lebih rendah dari permukaan jalan raya utama menuju Blitar Selatan. Hal ini dikhawatirkan membahayakan dan menimbulkan dampak ekologis jangka panjang.

BACA JUGA :  Ratusan Masyarakat Jabalsari Antusias Mengikuti Jalan Sehat HUT RI 80, Ini Harapan Mahmudi

Polemik tambang di Desa Sumberagung memang telah menjadi perhatian sejak lama. Aktivitasnya disebut-sebut menyebabkan kerusakan pada jalan desa akibat lalu-lalang truk bermuatan berat, menimbulkan debu, kebisingan, dan keresahan warga sekitar bahkan bisa juga konflik agraria. Kini dengan munculnya dugaan penyerobotan tanah warga, tuntutan agar ada evaluasi terhadap izin dan pengawasan tambang pun semakin menguat.

Warga berharap pemerintah daerah hingga aparat penegak hukum turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini secara adil, agar tidak semakin banyak korban yang dirugikan oleh aktivitas tambang yang tak terkendali.(Liu)

Follow WhatsApp Channel jatimaktual.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Meriah, Harlah ke-70 Pesantren Maqnaul Ulum Hadirkan Rangkaian Festival hingga Resepsi Puncak
PSHT, IKSPI, PSNU Pagar Nusa, PSHW Perguruan Silat Indonesia di Korea Selatan Sepakat Bentuk Paguyuban, KBRI Seoul Dorong Pencak Silat Menuju Olimpiade
208 Mahasiswa Tarbiyah IAI At-Taqwa Bondowoso Diyudisium, Rektor Suheri: Ilmu Harus Berbuah Manfaat bagi Umat
Masyarakat Pulau Kangean Tolak Rencana Survei Seismik PT KEI, MHK: Bupati Achmad Fauzi jangan Lepas Tangan
Sambang Warga,,,!! Kades Sumberagung Judianan Junjung Beserta Rombongan, Berikan Bantuan Kepada Pasutri Renta Usia
Pesantren Shofa Marwa Jember Gaungkan Maulid Nabi Bersama Ulama Malaysia dan Cendekia Indonesia
Penampilan Apik Callista Devara Uzahroh, Pesinden Asal Desa Bendiljati Wetan Di Grebeg Maulud 2025 Terlihat Sangat Istimewa 
UKM Kesenian IAI At-Taqwa dan Musholla Rohmatul Ummah Gelar Puncak Maulid Nabi dengan Ngaji & Bersholawat

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 08:00

Meriah, Harlah ke-70 Pesantren Maqnaul Ulum Hadirkan Rangkaian Festival hingga Resepsi Puncak

Sabtu, 27 September 2025 - 20:04

PSHT, IKSPI, PSNU Pagar Nusa, PSHW Perguruan Silat Indonesia di Korea Selatan Sepakat Bentuk Paguyuban, KBRI Seoul Dorong Pencak Silat Menuju Olimpiade

Sabtu, 27 September 2025 - 15:58

208 Mahasiswa Tarbiyah IAI At-Taqwa Bondowoso Diyudisium, Rektor Suheri: Ilmu Harus Berbuah Manfaat bagi Umat

Sabtu, 27 September 2025 - 15:57

Masyarakat Pulau Kangean Tolak Rencana Survei Seismik PT KEI, MHK: Bupati Achmad Fauzi jangan Lepas Tangan

Jumat, 26 September 2025 - 16:27

Sambang Warga,,,!! Kades Sumberagung Judianan Junjung Beserta Rombongan, Berikan Bantuan Kepada Pasutri Renta Usia

Berita Terbaru