Pendidikan

Kuatkan Mutu, BPMI UMM Gandeng KPM ITS untuk Benchmarking

Avatar
×

Kuatkan Mutu, BPMI UMM Gandeng KPM ITS untuk Benchmarking

Sebarkan artikel ini

 

SURABAYA – Dalam rangka meningkatkan kualitas penjaminan mutu internal, Badan Penjaminan Mutu Internal Universitas Muhammadiyah Malang (BPMI UMM) melakukan kunjungan studi tiru (benchmarking) ke Kantor Penjaminan Mutu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (KPM ITS), Surabaya, pada Kamis 8 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis BPMI UMM dalam memperkuat sistem mutu yang akreditasi unggul dan terekognisi internasional.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala BPMI UMM, Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si, dan didampingi oleh para kepala bidang serta tenaga kependidikan BPMI. Rombongan BPMI disambut hangat oleh Kepala KPM ITS, Prof. Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T., beserta jajarannya di Pascasarjana ITS.

Dalam sambutannya, Prof. Jabar menyampaikan bahwa tujuan utama dari benchmarking ini adalah untuk mempelajari praktik-praktik unggul yang telah diterapkan KPM ITS dalam manajemen mutu, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami melihat ITS sebagai salah satu world class university yang memiliki sistem penjaminan mutu yang kuat dan terstruktur. Kami ingin mempelajari secara langsung bagaimana ITS mengelola mutu institusionalnya, terutama dalam hal business process, struktur organisasi, dan capaian reputasi global,” ungkap Prof. Jabar dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya akseleratif UMM menuju universitas berdaya saing global.

“Kami tidak hanya menargetkan mutu di tingkat nasional, tapi juga bagaimana bisa diakui di tingkat internasional. Oleh karena itu, belajar dari ITS adalah langkah yang tepat,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Sri Gunani menyambut baik niat dan inisiatif dari BPMI UMM. Ia menjelaskan bahwa ITS telah cukup lama membangun sistem penjaminan mutu yang terintegrasi dengan visi ITS sebagai perguruan tinggi berkelas dunia.

“Penjaminan mutu di ITS tidak hanya soal akreditasi, tetapi bagaimana setiap unit kerja bergerak secara sinkron dalam mencapai indikator-indikator mutu yang telah ditetapkan. Termasuk juga penguatan di sisi reputasi global, yang kini menjadi bagian penting dari kerja-kerja KPM,” jelasnya.

Prof. Sri menambahkan bahwa di ITS, terdapat unit khusus yang menangani reputasi internasional. Unit ini secara aktif membangun relasi dengan lembaga pemeringkatan global, menjalin kerja sama internasional, serta mendorong publikasi di jurnal bereputasi dan peningkatan kualitas SDM akademik.

Salah satu hal yang paling menarik perhatian dari tim BPMI UMM adalah keberadaan *International Reputation Unit* yang berada langsung di bawah koordinasi Kantor Penjaminan Mutu ITS. Unit ini bekerja secara sistematis untuk meningkatkan posisi ITS dalam pemeringkatan dunia seperti QS World University Rankings dan Times Higher Education.

“Kami sangat terinspirasi dengan bagaimana ITS menempatkan reputasi global sebagai bagian integral dari penjaminan mutu. Ini membuktikan bahwa ITS tidak hanya fokus pada mutu internal, tetapi juga pada pengakuan eksternal di kancah internasional,” ujar Kepala Divisi AMI dan RTM BPMI UMM, Dr. Husamah, S.Pd., M.Pd.

Dalam sesi diskusi, tim BPMI UMM juga mendapatkan penjelasan tentang proses bisnis penjaminan mutu di ITS yang mengedepankan prinsip *continuous improvement*. Setiap proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian dievaluasi secara berkala dan melibatkan seluruh elemen institusi.

ITS juga telah menerapkan sistem manajemen mutu berbasis teknologi informasi yang terintegrasi. Sistem ini mempermudah monitoring capaian mutu, pelaporan, hingga tindak lanjut dari hasil audit internal dan eksternal.

“Ini adalah hal yang sangat penting bagi kami. Kami belajar bagaimana ITS mengintegrasikan sistem IT dalam menunjang kegiatan penjaminan mutu secara real-time. Di UMM, ini akan menjadi salah satu poin pengembangan ke depan,” terang Robith Galih Irham Mushaffa, S.Pd, kepala TU BPMI UMM yang turut dalam kunjungan.

Tak hanya itu, struktur organisasi KPM ITS juga menjadi bahan diskusi menarik. Struktur yang ramping namun efisien, dengan peran yang jelas di setiap bagian, dianggap sebagai kunci keberhasilan penjaminan mutu yang berkelanjutan. ITS membentuk gugus kendali mutu di setiap fakultas dan program studi, yang semuanya terhubung ke pusat melalui sistem koordinasi yang solid.

Pada akhir kegiatan, kedua belah pihak sepakat untuk membuka peluang kerja sama lebih lanjut dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan program pengembangan kapasitas SDM.

“Benchmarking ini bukan akhir, tapi awal dari kolaborasi yang lebih luas. Kami berharap UMM dan ITS bisa saling menguatkan dalam mendorong mutu pendidikan tinggi di Indonesia,” tegas Prof. Jabal.

Sebagai penutup, Prof. Sri Gunani juga mengungkapkan harapannya agar BPMI UMM dapat segera mengimplementasikan hasil studi tiru ini dengan pendekatan yang sesuai dengan konteks institusinya.

“Kami senang bisa berbagi praktik baik dengan UMM. Semoga apa yang kami jalankan bisa menjadi inspirasi, dan tentu saja kami juga siap belajar dari UMM di masa mendatang,” tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata sebagai simbol persahabatan dan kerja sama antar kedua institusi.

Dengan semangat berbagi dan belajar bersama, kunjungan benchmarking ini diharapkan menjadi pemicu penguatan mutu pendidikan tinggi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang serta kontribusi positif bagi sistem pendidikan nasional yang lebih unggul dan kompetitif di tingkat global.