Targetkan 1 Milyar Nauplisoma Lobster, Gus Lilur : Sukses dan Gagal adalah Sahabat Kami

Avatar

Rabu, 30 April 2025 - 13:28

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT. Balad Grup, Glora, dan Pebitalekara saat ini bekerjasama memijahkan Lobster di Hatchery. Pemijahan Lobster sendiri merupakan Proses reproduksi pada Lobster yang melibatkan pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan, yang kemudian diikuti dengan perkawinan. Selanjutnya disebut Nauplisoma. Proses ini merupakan bagian penting dari siklus hidup lobster dan menentukan kelangsungan hidup spesies.

Saat ini Kerjasama Balad Grup, Glora Grup dan Pebitalekara Grup sudah menempatkan Jutaan Nauplisoma di Teluk Sabiteng dan Teluk Pulau Malang di Desa Saobi Kecamatan Kangayan Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur.

BACA JUGA :  Dinilai Punya Rekam Jejak Jelek, Jatim Progress Demo Minta Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Dicopot

Bandar Laut Dunia Grup menargetkan mengembangbiakkan Satu Miliar Nauplisoma Lobster dalam Enam Bulan sejak Mei 2025 sampai November 2025.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Target kami jelas, satu miliar benih lobster dari Mei hingga November 2025. Ini akan menjadi yang pertama di dunia.” ujar HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy selaku owner dan founder dari ketiga grup tersebut, Rabu pagi (30/4/2025)

Untuk mendukung target tersebut, ketiga grup telah menyiapkan infrastruktur besar berupa 100 set keramba pemijahan yang masing-masing terdiri dari 52 unit, dengan setiap unit menampung 200.000 nauplisoma lobster. Totalnya, terdapat 5.000 unit keramba dengan kapasitas total mencapai satu miliar benih lobster.

BACA JUGA :  Santri Dalam Pilkada Jember, Dulu Gus Firjaun Sekarang Gus Fawait

Dari sisi ekonomi, potensi nilainya sangat fantastis. Dengan asumsi tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate) 50 persen, akan dihasilkan 500 juta benih bening lobster (BBL). Jika dihargai 10.000 per ekor seperti standar harga di BLU Situbondo milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai ekonominya bisa mencapai 5 triliun rupiah.

“Namun, proyek besar ini bukan tanpa risiko. Di seluruh dunia, belum ada satu pun lembaga, institusi, atau negara yang berhasil memijahkan lobster secara konsisten. Kalau gagal, risikonya bisa miliaran rupiah,” ungkap Gus Lilur panggilan akrabnya.

BACA JUGA :  Dukung Bursah Zarnubi Jadi Calon Bupati Lahat, Pemuda Muslimin: Punya Pengalaman dan Tokoh Nasional

Kendati demikian, ketiga perusahaan tetap optimis.

“Kami sadar tidak ada jaminan sukses. Tapi sebagai pengusaha, kami terbiasa menjadikan risiko dan kegagalan sebagai bagian dari perjalanan. Kami berikhtiar maksimal dan pasrahkan hasilnya kepada Allah. Bismillah.” tambah pengusaha Nahdliyin asal Situbondo ini.

Jika berhasil, Indonesia bukan hanya menjadi negara pertama di dunia yang sukses memijahkan lobster, tetapi juga berpotensi menjadi kiblat baru dalam sektor perikanan budidaya Global.

Follow WhatsApp Channel jatimaktual.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Benarkah Dunia Sedang Diujung Tanduk ?
Sekjen Bara JP Relly Reagan; Bara JP Kawal Program Hilirisasi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran 
Wahabi Lingkungan dan Keberpihakan PBNU kepada Tambang
Haji: Perjalanan Dari Tanah Suci Hingga Transformasi Sosial
Kepemimpinan di Era Digital: Antara Kamera, Kinerja, dan Kritik Publik
KH. Zaini Mun’im, Kesadaran Berorganisasi: Tugas Mahasiswa Nurul Jadid untuk Memperjuangkan Masa Depan Masyarakat
Mencintai Rahim, Menjemput Rahman
Minggu Depan, Perizinan 16 Teluk Budidaya Lobster Balad Grup Rampung

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:51

Benarkah Dunia Sedang Diujung Tanduk ?

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:47

Sekjen Bara JP Relly Reagan; Bara JP Kawal Program Hilirisasi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran 

Senin, 16 Juni 2025 - 20:55

Wahabi Lingkungan dan Keberpihakan PBNU kepada Tambang

Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:11

Haji: Perjalanan Dari Tanah Suci Hingga Transformasi Sosial

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:33

Kepemimpinan di Era Digital: Antara Kamera, Kinerja, dan Kritik Publik

Berita Terbaru

Karya Tulis

Benarkah Dunia Sedang Diujung Tanduk ?

Minggu, 22 Jun 2025 - 15:51