Jatim Aktual, Jakarta – Koordinator aktivis Sumsel-Jakarta Harda Belly menilai pemungutan suara ulang (PSU) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Empat Lawang sebagai momentum masyarakat untuk memilih calon yang punya integritas dan rekam jejak yang baik.
Seperti diketahui, usai Mahkamah Konstitusi memutuskan PSU pada Pilkada Empat Lawang maka ada dua calon bupati dan wakil bupati yaitu Joncik Mubammad-Arifai dan Budi Antoni Aljufri-Henny Verawati.
“Masyarakat Empat Lawang akan disuguhkan dengan dua pilihan sebagai calon bupati dan wakil bupati,” kata HB dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada kesempatan untuk menilai para calon dari rekam jejaknya sehingga diputuskan siapa yang punya integritas,” imbuhnya.
Menurut HB, masing-masing calon pasti mempunyai visi-misi untuk kemajuan Kabupaten Empat Lawang. Namun, lanjut HB, hal itu tidak cukup sebagai pertimbangan apabila mempunyai rekam jejak jelek tersandung kasus korupsi.
“Sebagai calon bupati dan wakil bupati, pasti sama-sama mempunyai visi-misi yang bagus tapi yang harus dilihat oleh masyarakat adalah rekam jejaknya,” ungkap HB.
HB yakin masyarakat Empat Lawang tidak akan memilih pemimpin yang sudah pernah menjadi mantan narapidana korupsi.
“Masyarakat Empat Lawang sudah cerdas dan tidak mungkin akan memberikan kesempatan kedua kalinya kepada orang yang sudah pernah dipenjara karena kasus suap,” tuturnya.
“Masih segar dalam ingatan ketika Budi Antoni Aljufri bersama dengan istrinya didakwa telah menyuap mnatan Ketua MK Akil Mochtar sebesar Rp 15 miliar untuk memenangkan sengketa Pilkada Empat Lawang tahun 2013,” lanjutnya.
Terakhir, HB berharap Pilkada Empat Lawang berjalan dengan kondusif, Luber dan Jurdil.
“PSU Empat Lawang harus berjalan kondusif, Luber dan Jurdil sehingga siapapun yang dipilih masyarakat akan menjadi pemimpin yang membawa perubahan yang lebih baik,” tandasnya.
