Bagaimana Puasa Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental dan Perilaku

Gmnstiar R.

Sabtu, 1 Maret 2025 - 18:11

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Miftahul Jannah* (Pengurus Bid. III Keagamaan KOPRI PMII Rayon Averroes)

Jatim Aktual. Religi. Bulan Ramadan adalah bulan yang dinanti-nantikan oleh umat islam, pada bulan ini umat Islam melaksanakan puasa , yang merupakan salah satu rukun islam. Puasa sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik seperti menurunkan berat badan, menjaga kadar gula, dan beberapa manfaat luar biasa lainnya. Namun seringkali kita tidak menyadari bahwa ada perubahan mental dan perilaku yang terjadi saat kita berpuasa.

Seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk Skinzofernia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna.” Penemuan ini menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi salah satu metode terapi dalam kesehatan mental.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

BACA JUGA :  Al Khawarizmi dan Warisan Matematika Dunia Islam

Dalam buku 35 manfaat puasa bagi manusia oleh penulis pena kreativitas, menjelaskan tentang dampak besar puasa bagi kesehatan mental. Pada halaman 121 disebutkan bahwa seorang ilmuan mencoba menyembuhkan kejiwaan dengan puasa. Dia membagi subjek eksperimen menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dengan menggunakan obat-obatan, sementara kelompok kedua dengan terapi puasa 30 hari. Dari eksperimen tersebut pasien dengan terapi puasa memperoleh hasil yang lebih baik dalam perbaikan mental.

Puasa dilakukan dengan niat yang benar bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Pendekatan spiritual seperti seperti salat, membaca Alquran dan berdzikir, mampu menenangkan pikiran dan memberikan ketenangan mental sehingga dapat berperan penting dalam mengurangi kecemasan dan ketegangan. Dalam buku Puasa Sebagai Terapi karya Dyayadi (halaman 161), disebutkan bahwa “Puasa bisa mengendalikan emosi, permusuhan, ketegangan, dan kecemasan (anxietas), jika dilakukan dengan benar.”

BACA JUGA :  HIPMI Jateng Berziarah Ke Makam Tokoh Muda Inspiratif Banjarnegara

Selain itu, Puasa melatih seseorang untuk menahan diri untuk tidak meluapkan emosi atau bereaksi secara inklusif. Saat berpuasa seseorang akan lebih sadar akan perilaku dan emosinya sehingga cenderung lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi kondisi-kondisi yang sulit. Hal ini juga didukung oleh kebiasaan berbagi dengan sesama yang dianjurkan dalam Islam selama Ramadan. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa empati, mengurangi permusuhan serta meningkatkan rasa kasih sayang antar sesama.

Dalam buku Hikmah Puasa karya Hamid Sakti Wibowo, hal 9, “Berpuasa dapat membantu seseorang mengurangi stres. Dalam kondisi lapar dan dahaga, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang dapat membantu meredakan stres dan membuat seseorang merasa lebih tenang. ”

BACA JUGA :  Demokrasi Kembali Terancam. Lantas, Apa Gunanya Perjuangan Mahasiswa 1998?

Secara keseluruhan, puasa tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga berdampak positif terhadap kesehatan mental. Dengan berbagai pendekatan spiritual yang kuat, kita bisa mengurangi kecemasan, mendatangkan ketenangan, kesabaran dan menumbuhkan empati terhadap sesama.

Dengan ini, puasa dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional seseorang.

 

*) Penulis merupakan Mahasiswa Aktif IAI At-Taqwa Bondowoso Prodi Pendidikan Agama Islam dan Juga Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Follow WhatsApp Channel jatimaktual.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Antara Tradisi Dan Inovasi: Menata Pembaruan Hukum Berbasis Kearifan Lokal
Sumpah Pemuda : Transformasi Gerakan Dari Tepi Ke Tengah-Tengah Panggung Peradaban
Ajak Seluruh Karyawan Wisata Religi Lima Wali, Bambang Budianto: Kami Ingin Perusahaan ini Menjadi Ladang Manfaat
Jihad Santri dan Peran Pesantren di Era Modern
Rakyat Kangean Bersatu dalam Penolakan Rencana Pertambangan Migas; Pasti akan menang!
Pekan Sarung IAI At-Taqwa: Santri Beradab, Kampus Bershalawat di Hari Santri Nasional 2025
Semarak Maulid Nabi Ala H. Her di Monas Jakarta Bersama Ribuan Masyarakat Madura
Mencari Nahkoda: Kepala Dinas Kritis dan Berintegritas dengan Penerjemah Visi Pamekasan Maju

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 16:18

Antara Tradisi Dan Inovasi: Menata Pembaruan Hukum Berbasis Kearifan Lokal

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:40

Sumpah Pemuda : Transformasi Gerakan Dari Tepi Ke Tengah-Tengah Panggung Peradaban

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 18:53

Ajak Seluruh Karyawan Wisata Religi Lima Wali, Bambang Budianto: Kami Ingin Perusahaan ini Menjadi Ladang Manfaat

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:28

Jihad Santri dan Peran Pesantren di Era Modern

Kamis, 23 Oktober 2025 - 23:06

Rakyat Kangean Bersatu dalam Penolakan Rencana Pertambangan Migas; Pasti akan menang!

Berita Terbaru