Pendidikan

Launching PMB 2025, Target Rektor IAIN Madura Kuota 2600 Mahasiswa Terpenuhi

Avatar
×

Launching PMB 2025, Target Rektor IAIN Madura Kuota 2600 Mahasiswa Terpenuhi

Sebarkan artikel ini

Jatim Aktual, Pamekasan –  Sebagai wujud sarana informasi yang lebih akurat dan massif kepada publik khususnya para lulusan SMA sederajat yang hendak melanjutkan ke jenjang perkuliahan utamanya wilayah madura, IAIN Madura mengundang pihak sekolah SMA sederajat di Madura untuk mengikuti acara launching penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2025 yang digelar oleh Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Kegiatan tersebut digelar di auditorium IAIN Madura pada hari kamis (23/01/2025)

Agus Purnomo selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa PMB 2025 ini membuka 7 (Tujuh) jalur pendaftaran, masing-masing yaitu:

1) jalur undangan

2) jalur afirmasi prioritas

3) seleksi prestasi akademik nasional (SPAN)

4) ujian masuk perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (UM-PTKIN)

5) mandiri prestasi

6) mandiri reguler

7) mandiri afirmasi

“Jadi hari ini kami mengenalkan IAIN Madura lebih dekat dan kami mensosialisasikan PMB itu ada apa saja,” kata agus kepada awak media.

Sementara menurut Rektor IAIN Madura Saiful Hadi bahwa launching PMB bagian dari caranya untuk menarik bakal calon mahasiswa untuk memilih melanjutkan studi di IAIN Madura.

Sehingga paya untuk mendapatkan calon mahasiswa dari Madura ataupun luar, di-launching secara luring dan daring.

Pada tahun 2025 ini merupakan tahun penuh tantangan dalam memberikan layanan akademik, khususnya rekrutmen mahasiswa baru.

“Target yang diinginkan dapat terpenuhi kuota sebanyak 2.600 mahasiswa. Makanya penting adanya informasi penerimaan mahasiswa baru yang lebih masif kepada masyarakat, utamanya wali calon mahasiswa,” Kata Rektor IAIN Madura

Pihaknya bertekad untuk terus menjaga kualitas layanan pendidikan. Salah satunya dengan cara mendorong akreditasi program studi (prodi) agar bisa mendapatkan predikat unggul. Saat ini, sudah ada 11 prodi di IAIN Madura yang mampu mendapatkan predikat unggul.

“Kami mengusung konsep integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern berbasis kearifan lokal Madura,” ujarnya.