Jatim Aktual, Yogyakarta – Perjalanan Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) yang sering dipandang sebelah mata oleh beberapa instansi pemerintahan maupun swasta, kini menjadi opini publik karena mampu mendatangkan beberapa narasumber pengusaha muda yang sukses di bidang Cafe dan kosmetik asal Jawa Timur.
Buktinya, dari hasil kekompakan rekan-rekan Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) sengaja mendatangkan Chief Executive Officer (CEO) Bento Grup Indonesia yang juga menaungi Koat Cafe asal Sumenep Madura dengan mengusung tema ” Kunci Sukses dan Strategi Bisnis Food & Beverage (F&B)” yang terletak di Koat Cafe Jl.Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kabupaten Sleman Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Chief Executive Officer (CEO) Hairul Umam Bento mengatakan awal kami merintis sebuah usaha yang bergelut di bidang Cafe bernama Bento Cafe namun, seiring berjalannya waktu kami mempunyai inisiatif untuk mengembangkan usaha lagi yang bernama Koat Cafe.
“Terbentuknya Brend nama Bento kopi terinspirasi dari tempat tongkrongan, bukan ciri khas dari space ataupun menu,”katanya.
Selanjutnya, pemuda asal Madura yang dikenal dengan sapaan Umam Bento mengatakan pada saat di wawancara selain di Bento kopi kami juga mempunyai Koat kopi terinspirasi dari produk yang memang hasil dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), oleh karenanya dengan berdirinya Koat Cofee ini bisa berkolaborasi dengan para UMKM di sekitar lingkungan sehingga merasa terbantu.
” Kadang kita terlalu egois dalam merangkul para UMKM, kalau di Koat kopi space ataupun menu bisa di cek dan semuanya itu rata pruduk UMKM sekitar lingkungan kita,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Raker dan Media Gathering Muhri Andika menyampaikan rasa syukur Alhamdulillah atas motivasi dan ilmunya dari Chief Executive Officer (CEO) Bento Grup Indonesia yang sudah peduli dengan para UMKM untuk berkolaborasi dalam membangun dunia bisnis sehingga tidak ada batasan antara pengusaha dan para pelaku UMKM dan sama-sama merangkul bukan memukul.
“CEO Bento Group Indonesia ini merupakan pemuda kelahiran madura yang kini sukses mengembangkan usaha di 5 provinsi di indonesia dengan total 80 lebih cafee yang dibangun dengan konsep yang luar biasa” Kata Muhri Andika.
Sayangnya menurut Ketua Raker PIJP ini pemerintah daerah khususnya empat kabupaten di Madura seolah menutup mata. “Saya pikir perjalanan Mas Bento mulai dari tahun 2012 hingga saat ini dalam membangun bisnis bukanlah waktu yang singkat, dan pemerintah semestinya memberikan ruang penuh untuk para pemuda madura yang memiliki semangat berbisnis yang luar biasa demi meningkatkan perekonomian warga madura, orang seperti mas umam bento ini merupakan aset masa depan madura yang tentu bisa dijadikan sosok motivator buat para pemuda untuk lebih eksis berkarya” tegasnya.
Pihaknya berharap pemerintah di madura mampu menangkap peluang emas khususnya dalam mengembangkan potensi madura melalui pemuda asli madura. “Kalau semangat membangun madura seperti yang diceritakan mas bento ini beriringan dengan semangat pemangku kebijakan di madura, insyaallah akan banyak kader-kader milinial madura yang akan terus mengikuti jejak-jejak orang madura yang kini sukses diberbagai bidang bahkan ada yang sudah dikenal miliarder muda.”
