Jatim Aktual, Tulungagung – Dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW dan memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79, pemerintah desa Bendiljati wetan bersama Pengurus N U ranting setempat mengadakan kegiatan Grebeg Maulud, Minggu (29/9/2024) pagi.
Grebeg merupakan prosesi adat sebagai simbol sedekah dari masyarakat berupa gunungan yang berisikan hasil bumi yang dihasilkan dari masyarakat desa bendiljati wetan serta berisi jajanan pasar.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu diadakan pemerintah desa dan pengurus NU ranting Bendiljati Wetan.
Grebeg Maulud yang diadakan Pemerintah desa bersama pengurus Ranting NU desa Bendiljati Wetan Ini merupakan satu-satunya dan pertama kali kegiatan Grebeg Maulud ini diadakan di wilayah kabupaten Tulungagung.
Kata grebeg berasal dari kata gumrebeg yang memiliki filosofi sifat riuh, ribut dan ramai. Tidak ketinggalan pula kata gunungan memiliki filosofi dan simbol dari kemakmuran yang kemudian dibagikan kepada rakyat.
Gunungan disini merupakan representasi dari hasil bumi (sayur dan buah) serta jajanan.
Grebeg Maulid yang lebih populer dengan peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW.
Pada Grebeg Maulid, gunungan yang dijadikan simbol kemakmuran ini mewakili keberadaan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Gunungan ini dibawa oleh warga menggunakan pakaian adat maupun berpakaian batik khas desa tersebut.
Kegiatan grebeg Maulid ini dihadiri oleh Kepala Desa Bendiljati wetan H. Sodiq Heru Riyanto, S.Hum, M.P D.I beserta perangkat desa, ketua BPD, Ketua LPM, ketua Ranting N U desa Bendiljati Wetan Ispanudin, tokoh agama dan masyarakat.
Kegiatan grebeg Maulid ini di ikuti dari lembaga sekolah diantaranya dari Taman kanak-kanak atau T K, dari Madrasah Ibtidaiyah atau M I dan dari Sekolah Dasar Bendiljati Wetan dan warga desa di 3 Dusun yang ada di desa Bendiljati wetan yaitu Dusun Demangan, Sentono kalong dan Dusun Leksono.
Prosesi Kirab Gunungan dimulai dari jalan Utara desa. kirab Grebeg Maulud yang di berangkatkan oleh Kepala desa Bendiljati Wetan H. Sodiq Heru Riyanto. Semua peserta Grebeg Maulud berjalan melalui jalan desa sejauh hampir 2 kilometer menuju titik akhir di masjid Jamik Baiturrahman desa Bendiljati wetan.
Menurut Kepala Desa Bendiljati Wetan, H. Sodiq Heru Riyanto saat di temui awak media mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan Grebeg Maulud ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh pemerintah Desa Bendiljati Wetan bersama pengurus NU Ranting serta ta’mir masjid Baiturahman.
“Kirab Grebeg Maulud kali ini merupakan agenda yang ke tiga kalinya dan yang pertama kalinya di ikuti oleh Warga masyarakat Desa Bendiljati Wetan,” ucap Heru.
” Pada kirab Grebeg Maulud sebelumnya peserta dari anak-anak Madrasah,” ujarnya.
Lebih lanjut menurut Heru, kegiatan Grebeg Maulud ini merupakan satu-satunya dan yang pertama kali kegiatan Grebeg Maulud diadakan di Kabupaten Tulungagung, hal ini bisa jadi barometer untuk desa-desa yang lainnya.
“Grebeg Maulud ini merupakan puncak kegiatan dari serangkaian kegiatan yang di adakan Pemerintah Desa Bendiljati Wetan dalam mengisi hari kemerdekaan RI ke-79,” tambahnya.
Dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-79 Pemerintah Desa Bendiljati Wetan Mengadakan kegiatan Lomba Bola Voli antar RT, dilanjut Pagelaran wayang kulit dan sebagai puncak yakni Grebeg Maulud.
“Harapan kami selaku kepala desa, berharap masyarakat desa Bendiljati Wetan, selalu rukun, aman, tentram dan lebih kompak lagi dan lebih menjalin silaturahmi yang lebih erat lagi,” tutupnya.
Selesai doa diucapkan, gunungan pun sontak direbut oleh masyarakat yang datang dari seluruh penjuru di wilayah Tulungagung, memang ada kepercayaan dari masyarakat bahwa barangsiapa yang mendapat bagian apa pun dari gunungan tersebut, dia akan mendapat berkah.
Kegiatan ngrayah atau berebut menggambarkan sebuah filosofi bahwa manusia dalam kehidupannya untuk mencapai tujuan harus berani melakukan persaingan dan permasalahan hidup harus dihadapi bukan untuk dihindari.(Sug)