Jatim Aktual, Jakarta – Mahasiswa yang mengatasnamakan Persatuan Mahasiswa Jawa Timur menyambangi KPK, Kuningan, Jakarta selatan (Jum’at/9/82024) terkait Salah satu keluhan yang seringkali didengar dan terus berulang dikalangan para petani di kabupaten sampang adalah sulitnya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Hal ini sudah menjadi masalah klasik dan selalu terjadi di setiap musim tanam padi sawah.
“Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi saja masyarakat harus membayar Rp25.000 dan bahkan masyarakat di desanya sendiri tidak mendapatkan pupuk bersubsidi padahal mereka pada daftar penerima pupuk bersubsidi, Disatu sisi diduga terdapat permainan para oknum pejabat dan mafia pupuk sehingga berdampak terhadap sulitnya pupuk subsidi di kabupaten sampang hal tersebut juga menjadi keluhan masyarakat” jelas Faris dalam orasinya sebagai koordinatoor Aksi
“Kami mendesak kpk untuk memeriksa mantan wakil bupati sampang H.abdullah hidayat pasalnya hasil kajian dan diskusi kami diduga H.abdullah hidayat masuk salah satu oknum mafia pupuk di kabupaten sampang sehingga masyarakat mengalami kekurangan pupuk” tegas faris dalam orasinya bahwa mantan wakil bupati smapang periode 2019-2024 terlibat dalam skandal mafia pupuk subsidi
Dan para mahasiswa juga menilai bahwa tidak hanya regulasi yang bermasalah tapi ada juga permainan para oknum pejabat dan mafia pupuk sehingga persoalan ini harus disikapi semua pihak terkhusus Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK)
“Maka pemerintah, aparat penegak hukum, termasuk KPK untuk bertindak secara tegas dalam menindak para oknum pejabat yang terindikasi korupsi dan para mafia pupuk subsidi jangan biarkan masyarakat para petani terus menjerit karena susah dan sulitnya pupuk subsidi.”
“Mafia pupuk di kabupaten sampang harus di tangkap biar tidak semakin meraja lela supaya tidak semakin banyak masyarakat dirugikan atas perlakuannya yang merusak moral bangsa dan tatanan sosial “singgungnya
“Kami meyakini bahwa di balik kelangkaan pupuk di kabupaten sampang ada oknum pejabat yang mengatur dan bermain dengan beberapa stackholder di kabupaten sampang sehingga para petani menjerit atas tanamannya yang semakin menurun karena faktor tidak mendapatkan pupuk yang layak dan semestinya serta berdampak buruk terhadap tanaman yang tidak subur bahkan sampai gagal Panin ,kami ingin sampang bersih dari tindakan kolusi,korupsi dan Nipotisme “pungkasnya Faris dalam orasi sekaligus menutup aksi damai tersebut