Karya Tulis

Dampak Merebaknya Bullying Diera Gen–Z

Avatar
×

Dampak Merebaknya Bullying Diera Gen–Z

Sebarkan artikel ini

Jatim Aktual, Artikel – Istilah kata bullying sudah tidak asing lagi kita dengar  dikalangan masyarakat indonesia bahkan sudah mencapai masyarakat dunia. Bahkan Kasus bully menjadi perbincangan hangat hingga sekarang, khasus bully sering ditemukan pada kalangan anak –anak sampai dewasa, tetapi juga terkadang tidak sedikit ditemukan  pada lingkungan orang tua. Tetapi  akhir – akhir ini khasus pembuliyan kerap terjadi pada kalangan anak – anak usia sekolah.

Menurut American Psychological Association, bullying adalah suatu bentuk tindakan agresif yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan berulang kali dengan tujuan untuk melukai atau mengakibat kan ketidak nyamanan pada orang lain. Bullying bisa dilakukan secara fisik, lisan, maupun cara lain yang lebih halus seperti memaksa atau mamanipulasi.

Kegiatan bullying bisa merugikan banyak pihak yang terlibat, baik korban bullying, pelaku bullying, bahkan yang menyaksikan bullying. Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan mental maupun fisik korban. Pada khasus berat prilaku bullying dapat menadi pemicu tindakan – tindakan fatal, seperti bunuh diri dan lain sebagainya.

Keinginan untuk melakukan bullying tidak muncul dengan sendirinya, tetapi ada sebab yang mempengaruhi yang bisa berasal dari lingkungan keluarga, sosial, maupun diri sendiri. Ini sebagian dari penyebab bullying yang sering teradi pada lingkungan kehidupan sehari – hari : Pertama, pernah menjadi korban tindak kekerasan, mereka yang pernah merasakan atau mengalami tindakan tersebut maka dia tidak segan untuk melakukan hal yang sama.

Kedua, tidak bisa mengontrol diri, mereka yang tidak bisa mengontrol dirinya pasti akan cepat emosi dan ringan dalam melakukan banyak hal yang bersifat negatif dan dapat merugikan orang lain seperti membully atau merundung.

Ketiga, pengaruh dari orang – orang sekitarnya untuk ikut membully, pengaruh ini juga  cukup mendominasi karena dengan adanya interaksi negatif yang tergolong sering akan menimbulkan sifat ketergantungan melakukan kegiatan negatif pula.

Keempat, selalu ingin mendominasi dan berkuasa atas orang lain, sifat ini benar – benar mempengaruhi banyak atas penyebab terjadinya bullying dilingkungan kehidupan sehari – hari, karena dengan memiliki sifat tersebut kita akan merasa harus menang atas segala hal yang kita ingin kan.

Teradapat bebrapa jenis bullying yang terjadi dikehidupan masyarakat yakni yang pertama : bullying secara fisik, bullying secara fisik biasanya akan meninggakan jejak memar pada bagian tubuh seseorang. Tidak hanya melukai tetapi juga merusak barang juga termasuk tindakan bullying fisik. Contoh prilaku yang dilakukan secara fisik seperti menendang, memukul, menjegal, mencubit, bahkan mendorong seseorang.

Bullying secara lisan (verbar), bullying bisa dilakukan secara lisan seperti mengejek, menghina, dan mengolok seseorang. Bullying ini memang tidak meninggal kan bekas pada  luka fisik tetapi pada luka batin yang bisa mengakibat kan gangguan pada mental seseorang.

Bullying secara sosial, bullying yang dilakukan secara sosial biasanya tidak mudah dideteksi. Maka dari itu, jenis bullying ini sering disebut dengan penindasan terselubung (covert bullying). Bertujuan untuk merusak reputasi sesorang odalam lingkungan sosial.

Cyber bullying, bentuk bullying yang baru dikarenakan semakin berkembangnya teknologi, internet dan media sosial. Dengan adanya cyber bullying korban bertambah terus menerus dengan melalui bully lewat sms, pesan di internet, dan media sosial lainnya.

Dari pembahasan di atas bisa dilakukan adanya cara mengatasi bullying di masyarakat, sebelumnya peran orang tua sangat penting untuk mengatasi tanda – tanda perlakuan bullying terhadap anak, berikut beberapa cara untuk menangani anak yang terdedikasi melakukan bullying adalah : lebih dekat dengan anak, pola asuh orang tua juga menjadi peran penting dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan emosioal anak. Dimulai mendekati anak dengan membangun hubungan komunikasi yang baik, sehingga orang tua dapat mendorong anak mejadi lebih terbuka lagi, agar menjadi tempat untuk bisa mengetahui sumber masalah yang berujung pada tindakan bullying.

Mengawasi penggunan gawai pada anak, membatasi penggunaan gawai pada anak akan sangat berguna untuk mencegah anak menonton konten – konten berbahaya  atau yang tidak sesuai dengan usia yang dapat mengakibatkan dirinya melakukan tindakan bullying.

Mendisplinkan anak tanpa kekerasan, orang tua dapat mendisiplinkan anak tanpa menggunakan kekerasan melainkan dengan cara – cara positif seperti memberitahu bagaimana bahayanya konsekuensi kesalahan yang diperbuatnya, atau memberikan pujian atas prilaku baik yang sudah dilakukan.