Jatim Aktual, Pamekasan – Munculnya Kasus Sengketa Tanah di kabupaten pamekasan rupanya menarik perhatian semua kalangan, mulai dari kalangan masyarakat, jurnalis, bahkan para aktivis gerakan.
Bentuk perhatian ini sepertinya berfase, dimana sebelumnya secara serentak viral di media yang seolah menjadi benturan antar media dengan kekuatan sumber masing-masing, mulai dari sumber yang murni dari pihak pelapor dan terlapor kemudian dari pihak Kuasa hukum masing-masing.
Gesekan tersebut tidak selesai disitu, bahkan berdampak pada hal lain diluar subtansi persoalan. Seperti halnya sorotan terhadap ahli waris terlapor yang jadi pengusaha rokok. Begitupun sebaliknya sorotan terhadap suami pelapor yang jadi bos kos kosan.
Belum lagi penegak hukum yang sempat jadi serbuan warganet yang semua itu masih butuh pembuktian.
” Kami siap dengan segala konsekuensi, bila mana dianggap tidak profesional, yang terpenting semua kritikan atau tudingan yang diserangkan kepada kami selaku salah satu instansi yang menangani kasus tersebut berdasarkan bukti-bukti” Kata Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto kepada awak media.
Kali ini Muncul lagi Gesekan Melalui gerakan aktivis yang akan turun jalan, tentu semua ini bagian dari bentuk apresiasi dan kritik yang perlu dihargai di negara demokrasi, dimana siapapun boleh berpendapat dimuka umum.
Namun yang menarik lagi ada salah satu gerakan yang fokus menyorot persoalan mafia tanah di bumi gerbang salam yang selama ini masih diduga berlindung dibalik instansi Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pamekasan yakni dengan tidak ditemukannya warkah SHM atas nama H. Fathollah Anwar.
Apalagi kedua belah pihak sudah sepakat mendesak pihak BPN Pamekasan untuk menunjukkan warkah yang ada dipertanahan yang selama ini terkesan sengaja dihilangkan dengan alasan belum diketemukan, demi mengungkap kebenaran terkait siapa nantinya yang punya hak atas bidang tanah tersebut dan siapa saja yang terlibat dalam lingkaran mafia tanah yang sebenarnya. (Red)