Jatim Aktual Tulungagung,| SilatNas Jilid III akhirnya berlangsung hari ini. Anggota PPDI kabupaten Tulungagung yang di berangkat oleh Bupati Tulungagung selasa (24/1) siang kemarin, rombongan sebanyak delapan belas bus yang mengangkut tujuh ratusan lebih anggota PPDI sampai di jakarta pada pukul dua belas malam. Gelar SilatNas jilid 3selain bertujuan ajang silaturahmi perangkat desa seluruh Indonesia juga adakan aksi damai menyuarakan apresiasinya.
Aksi damai perangkat desa ini diawali dari gelora bung karno berjalan pelan menuju gedung DPR-MPR RI Senayan Jakarta, rabu (25/1/2023) pagi. Walaupun di guyur hujan deras di kawasan Senayan jakarta, tidak mengendorkan semangat sekitar empat puluh lima ribu perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia, berharap niat kedatangannya di jakarta menuai hasil dari ke tiga bab yang di perjuangkan yaitu kejelasan status kepegawaian sebagai perangkat desa, peningkatan kesejahteraan, dan penerbitan NIPD.
Satu persatu dari perwakilan kabupaten ataupun propinsi menyuarakan orasinya di depan gedung DPR-MPR RI Jakarta. Orasi disuarakan dari ketua PPDI Provinsi Riau, Sulawesi Barat, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bekasi dan Madura. Sempat akan terjadi aksi masa yang ingin masuk paksa kedalam gedung dewan, tapi aksi tersebut bisa diredam saat ketua PPDI Pusat naik ke panggung orasi.
” Tenang saudaraku, jangan gegabah, jangan emosi, kita semua para perangkat desa yang bermartabat, patuhi aturan, yakinlah para bapak/ibu yang berada didalam gedung dewan pasti menemui kita,” seru Moch. Tahril, S.Pd ketua PPDI Pusat.
Lebih lanjut Tahril mengucapkan terimakasihnya kepada para anggota PPDI Daerah yang sudah mau hadir di jakarta,
” saya sangat senang, bangga dan merasa terharu atas perjuangan kalian semua yang jauh-jauh dari kabupaten dijawa dan dari luar jawa untuk menghadiri SilatNas ke III,” katanya.
“Alhmdulillah komisi 2 mempersilahakan masuk perwakilan dari ketua kabupaten dan provinsi masuk di gedung dewan, semoga perjuangan menutut kesejahteraan kita akan disetujui.” Pangkasnya.
