TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Komitmen SMP Muhammadiyah 1 Malang Merancang Pembelajaran Terbaik

Avatar

Jatim Aktual, Malang- Di tengah besarnya tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pasca pandemi, SMP Muhammadiyah 1 Malang terus berinovasi dalam merancang pembelajaran terbaik untuk siswanya.

Setelah hampir dua tahun belajar dalam kenormalan baru dengan pembelajaran daring, banyak tantangan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Salah satu kendala yang dihadapi adalah relasi dan komunikasi siswa serta motivasi belajar siswa yang rendah.

Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, sekolah menginisiasi adanya komunitas belajar antara guru di lingkup internal serta beberapa pihak eksternal seperti perguruan tinggi.

Komunitas belajar yang diinisiasi merujuk pada prinsip lesson study for learning community (LSLC) dan telah berjalan selama lima bulan.

Yanur Setyaningrum, M.Pd selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Malang mengatakan bahwa komunitas belajar ini adalah upaya nyata yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka merencanakan pembelajaran yang benar-benar disusun secara bersama-sama oleh para pihak sesuai dengan karakteristik siswa.

Di lain pihak, komunitas belajar ini memberikan ruang bagi guru untuk meningkatkan kolaborasi dan kompetensi secara kolaboratif.

Komunitas belajar yang diselenggarakan di SMP Muhammadiyah 1 Malang ini tidak lepas dari inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program kemitraan dosen di sekolah (KDS).

Dalam program KDS ini, SMP Muhammadiyah 1 Malang berkolaborasi dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang.

Fuad Jaya Miharja, M.Pd sebagai koordinator KDS di sekolah mengungkapkan bahwa program kemitraan ini ibarat simbiosis mutualisme antara sekolah dan perguruan tinggi. Lebih spesialnya lagi, kegiatan ini didukung penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Selama lima bulan berjalannya komunitas belajar ini, sekolah telah melaksanakan empat kali buka kelas pada empat mata pelajaran berbeda meliputi IPA, Bahasa Indonesia, PPKn, dan Matematika.

Masrudi, S.Pd sebagai guru IPA mengatakan bahwa melalui komunitas belajar ini kami dapat belajar mendesain dan memprediksi metode terbaik dalam membelajarkan siswa tentang suatu materi tertentu. Perbedaan latar belakang keilmuan kami di dalam komunitas justru menjadi nilai lebih karena kami bisa saling belajar dari perspektif yang berbeda.

“Salah satu nilai yang melandasi komunitas belajar ini adalah prinsip keterbukaan. Prinsip keterbukaan ini diimplementasikan melalui kegiatan perencanaan, buka kelas, dan refleksi. Guru sebagai komponen utama dan memegang peranan penting dalam proses pembelajaran harus selalu menemukan inovasi pembelajaran, dan kegiatan buka kelas ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Farida Ulfa Nurhidayati.

Terakhir, Yanur Setyaningrum, M.Pd selalu Kepala Sekolah menambahkan bahwa ke depannya, SMP Muhammadiyah 1 Malang senantiasa meningkatkan kualitas komunitas belajar di sekolah dan menjadikan buka kelas sebagai agenda sekolah yang berkelanjutan.