TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sikat Mafia Penyelundupan Barang Ilegal Dipelabuhan Batam

Avatar

Jatim Aktual, Batam – Setiap pelabuhan yang ada diwilyah Batam sepertinya menjadi sarang mafia pengusaha yang perlu disikat dan dibrantas oleh penegak hukum, Karena para oknum pengusaha selalu menggunakan kesempatan itu untuk menghindari usahanya dari pajak negara serta untuk memperkaya diri.

Hasil pantauan dan informasi yang dihimpun jatimaktual.com Barang-barang yang tidak di masukan ke dokumen seperti manifes yang di keluarkan oleh Bea Cukai berupa Rokok, Alkohol, Balpres dan Electronik seperti HP dll. yang jelas-jelas sangat merugikan negara terkesan bebas

Batam merupakan pusat industri dan perdagangan yang dekat dengan negara Singapore dan Malaysia yang disebut segitiga emas, jalur kapal yang lewat pelabuhan tikus yang ada di batam, Di perbatasan dua negara ini sepertinya para oknum mafia tersebut seolah bebas bereaksi apalagi ditengah malam

Padahal Seharusnya pengawasan tersebut diperketat di setiap pelabuhan yang melakukan bongkar muat barang yang diduga ilegal.

Sayangnya maskipun Pada saat kapal lagi bersandar dan petugas menjaga serta mengawasi bongkar muat barang di pelabuhan tikus, barang-barang ilegal itu kebanyakan tetap bebas beroperasi.

Ada beberapa pelabuhan tikus yang sering dilalui para mafia penyelundup, antara lain Tanjung Riau, Barelang, Dapur 12, Punggur, Nongsa dan Batu Besar.

Penyelundupan barang yang ilegal yang seringkali lepas dari pengawasan pihak aparat yaitu pelabuhan tikus di nongsa serta Barelang.

Hasil pantauan media terdapat kegiatan bongkar muat barang pada malam hari hingga dini hari di pelabuhan tanjung riau mereka menjalankan aksinya seolah bebas dari pantauan aparat, dan “mafia” ini seringkali mengekspor dan mengimport barang lewat pelabuhan Tanjung riau Hanya memanfaatkan pengawasan dari masyarakat setempat sekaligus mereka dijadikan tukang jasa angkut barang dari mobil ke kapal.

Saat ditanya kepdaa Salah satu tukang angkut barang yang enggan menyebutkan namanya soal aksi para mafia, ternyata pihaknya tidak tahu apa isi dari muatan yang dia angkut tersebut dan memang mereka sudah tidak mau tahu yang terpenting mereka dapat pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.

Jadi menurutnya, soal kejelasan barang apabila ingin tahu secara detail pihaknya menyarankan untuk bertanya langsung ke lbo (inisial) yang diduga pemilik atau penanggung jawab barang dan dia juga menyebutkan bahwa pihak wartawan dilarang ambil gambar saat ada kegiatan.

“kalau wartawan itu bandel juga maka ada sanksinya,” menurut seoranng tukang yang tetap meminta dirahsaiakan namanya

Hasil penelusuran di lapangan,  barang – barang yang diangkut diduga rokok non cukai, minuman beralkohol dan barang balpress ( barang seken Singapura ) dan banyak macam barang lainnya yang tidak memiliki dokumen manifes resmi dari Bea Cukai sebagai pihak berwenang menjaga keuangan negara.

Kepala Bea dan Cukai Batam melalui kasi layanan dan imformasi Undani mengatakan segera di tindaklanjuti imformasi ini dan selalu berkoordinasi dengan penegak hukum yang ada di Batam untuk menghentikan kegiatan ilegal yang ada di pelabuhan Tanjung Riau.

“Bea Cukai Batam akan bertindak tegas terhadap segala bentuk penyeludupan, dan inilah yang kami minta setiap teman – teman media selau kerjasama dalam memberikan informasi,” kata Undani.

Sementara Respon dari sslah satu Lembaga kemasyarakatan, Medison Simamora terkait kegiatan yang berada di pelabuhan Tanjung riau.

Bahwa memnag seharusnya Bea Cukai dan Polair berperan aktif dalam pengawasan di setiap pelabuhan, baik itu pelabuhan resmi maupun pelabuhan tikus atau pelabuhan rakyat.

“Kamtibmas siap bekerjasama dengan Bea dan Cukai serta pihak Kepolisian untuk memberantas segala bentuk penyeludupan. Disebabkan Penyelundupan merugikan keuangan negara serta musuh terbesar di negara Indonesia yang tercinta ini” pungkasnya (alvian/red)